JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Proses pemulihan di rumah sakit Singapura hingga saat ini terus dijalani penyidik senior KPK Novel Baswedan. Novel merupakan korban penyiraman air keras oleh orang tak dikenal pada Selasa, 11 April 2017 silam.
Beberapa waktu lalu, dia sempat menjalani operasi tahap pertama. Menuruut Anggota Tim Penasihat Hukum Novel Baswedan, Dahnil Anzar Simanjuntak, penyidik senior KPK itu segera menjalani operasi tahap kedua. Tujuannya, untuk memperbaiki organ mata Novel yang rusak akibat disiram air keras.
"Kemungkinan dua bulan ke depan, kemudian sekarang ini dirawat jalan untuk pemeriksaan matanya," ujarnya di kantornya, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (5/9/2017).
Dia menyebut, dengan adanya permasalahan di bagian mata itu, untuk sekadar berjalan Novel perlu bantuan seseorang. Gangguan mata, sambungnya, membuat Novel kesulitan melihat jalan.
"Jadi, dia itu untuk jalan agak dituntun karena mata kanannya agak berkabut, itu karena dia pakai hard lines. Kalau jalan suka ditemani atau dituntun," paparnya.
Adapun Dahnil mengetahui kondisi Novel setelah menjalani komunikasi dengan keluarga dan tim kuasa hukum yang sempat mengunjungi Novel. Sementara, untuk pengobatan di Singapura, lanjut dia, sepenuhnya menjadi tanggungan negara.
Oleh sebab itu, pihak keluarga Novel, melalui istrinya Rina Emilda (Emil), hendak menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi). Rencana pertemuan kelurga ke Presiden itu, untuk sekadar mengucapkan terima kasih. Meskipun pertemuan itu hingga kini belum juga terlaksana.
"Salah satu nanti yang disampaikan mbak Emil itu ucapan terima kasih kepada presiden terkait dengan dorongan presiden untuk membiayai sepenuhnya sampai tuntas proses penyembuhan Novel," tandasnya. (elf)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama