JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Komite Indonesia–Brazil, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia diresmikan, Kamis (3/5). Acara yang berlangsung di Hotel Mandarin, Jakarta ini dihadiri oleh Duta Besar Brazil untuk Indonesia, Rubem Antonio Correa Barbosa dan Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani.
Dubes Brazil dan Ketua Umum Kadin Indonesia menyambut baik peresmian Komite Brazil ini sebagai sebuah komitmen untuk memperkuat kemitraan strategis, ekonomi bilateral dan hubungan bisnis antara Indonesia dan Brazil.
Berdasarkan rilis yang diterima Riau Pos, jumlah nilai perdagangan bilateral kedua negara saat ini sekitar 3,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Di mana Indonesia mengekspor benang, karet, minyak kelapa sawit, alas kaki, besi dan baja, kelapa kering, minyak dan lemak nabati, kakao, suku cadang elektronik dan otomotif ke Brazil.
Sebaliknya, Brazil mengekspor minyak kedelai, gula, kapas, tembakau, bijih besi, kulit, dan jagung ke Indonesia. Kedua negara juga merupakan anggota dari World Trade Organization (WTO) dan G-20.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Hubungan Internasional, Shinta W Kamdani mengatakan, selain untuk meningkatkan kerja sama Selatan-Selatan, kedua negara sebagai negara dengan populasi terbanyak keempat dan kelima di dunia berbagi sumber dayanya masing-masing ke dalam suatu hubungan dagang yang kuat.
Khususnya di bidang pertanian. Tentunya, kedua negara menjadi pemain utama dalam pasar global, karena menjadi produsen terbesar di dunia untuk beberapa komoditas seperti kelapa sawit dan kacang kedelai.
“Brazil adalah mitra dagang utama Indonesia di kawasan Amerika Selatan dan memiliki sejumlah kesamaan yang bearti kedua negara memiliki kesempatan untuk saling belajar dan bertukar pikiran satu sama lain, termasuk dalam hal pembangunan berkelanjutan dan pengelolaan lahan, mekanisasi pertanian, dan peningkatan produktivitas. Komite yang baru saja diresmikan ini akan berupaya membangun kerja sama yang telah terjalin untuk meningkatkan hubungan antar kedua negara,” ujar Shinta W Kamdani.
Tujuan dibentuknya Komite Brazil ini, lanjut Shinta, pertama, komite akan bertindak sebagai saranan untuk membangun komunikasi dan interaksi yang berkelanjutan dengan Kedutaan Besar Brazil. Kedua, untuk membantu Pemerintah Indonesia meningkatkan hubungan dagang dengan Brazil, sekaligus memperkuat hubungan antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Brazil.(kom)
Laporan MUSLIM NURDIN, Jakarta