WABAH CORONA

Vaksin Covid-19 Tiba di Riau, Ini Jadwalnya!

Nasional | Senin, 04 Januari 2021 - 08:00 WIB

Vaksin Covid-19 Tiba di Riau, Ini Jadwalnya!

JAKARTA dan PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- PEMERINTAH melalui Kementerian Kesehatan optimis bahwa selama 15 bulan akan sukses melakukan vaksinasi untuk 181,5 juta orang. Sejak kemarin (3/1) vaksin sudah didistribusikan melalui PT Bio Farma kepada dinas kesehatan dan fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) di daerah.

Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi kemarin menyatakan bahwa dengan sumber daya manusia (SDM) dan fasilitas yang ada, maka pelaksanaan vaksinasi bisa berjalan selama 15 bulan. Apalagi sudah ada penandatanganan penyediaan vaksin yang dilakukan oleh AstraZenica yang dilakukan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.


"Kami punya faskes yang cukup," katanya.

Nadia menguraikan, di daerah ada 13 ribu puskesmas, 2.500 rumah sakit, dan 49 kantor kesehatan pelabuhan (KKP) yang akan menjadi fasyankes untuk melayani vaksinasi. Selain itu sudah ada 30 ribu vaksinator yang siap memberikan vaksin.
Di setiap fasilitas kesehatan, sudah disiapkan tempat penyimpanan vaksin. Vaksin tak bisa diletakkan di sembarang tempat. Sebab suhunya harus berkisar pada 2 hingga 8 derajat celcius.  Indonesia sekarang memiliki 3 juta dosis vaksin. Itu terdiri dari vaksin Covid-19 tahap dua dari Sinovac sebanyak 1,8 juta dosis. Produk itu berbentuk kemasan vial dosis tunggal yang telah tiba di Indonesia pada Kamis (31/12) lalu. Sebelumnya, sudah datang vaksin dengan produsen yang sama sebanyak 1,2 juta dosis.

Saat ini seluruh vaksin tersebut, disimpan di tempat penyimpanan khusus di fasilitas penyimpanan Bio Farma dengan suhu yang tetap terjaga antara 2- 8 derajat celcius. Selain itu, serangkaian pengujian mutu yang dilakukan oleh Bio Farma sendiri dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Meski sudah merasa siap, pemerintah masih menunggu izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) BPOM. Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan dari BPOM yang menyatakan perizinan EUA tersebut. Karena pentingnya proses vaksinasi, maka pemerintah mengikuti saran dari ITAGI, WHO, dan para ahli.

Pada tahap pertama ini, vaksin akan diberikan kepada tenaga kesehatan dan petugas publik. "Kami sangat berharap dengan adanya vaksin, maka tenaga kesehatan, khususnya, dapat segera pulang dan bertemu dengan keluarga mereka," tambahnya.

Dilibatkannya tenaga kesehatan dan petugas publik pada gelombang pertama menurutnya merupakan bentuk apresiasi atas dedikasinya selama ini.  Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Juru Bicara Vaksin Covid-19 PT Bio Farma Bambang Herianto menuturkan bahwa sejak kemarin distribusi vaksin sudah dilakukan. "Ini (vaksinasi, red) bukan program pertama kali dilaksanakan di Indonesia," tuturnya.

Dia menyatakan bahwa vaksin yang diterima masyarakat terjamin kualitasnya.  Belakangan muncul informasi label vaksin Covid-19. Bambang menegaskan bahwa bahwa kemasan tersebut dipergunakan untuk keperluan uji klinik. Lalu yang diberikan ke masyarakat nantinya berbeda.  Selain itu banyak informasi yang salah yang diterima masyarakat.

Perbedaan yang dimaksud adalah, untuk uji klinik menggunakan kemasan pre-filled syringe (PFS). Artinya, kemasan dan jarum suntik berada dalam satu kemasan. Sedangkan vaksin yang akan digunakan untuk program vaksinasi pemerintah dikemas dalam bentuk vial single dose dan tidak akan ada penandaan only for clinical trial. Ini karena telah memperoleh izin penggunaan.

Bambang juga mengklarifikasi hoaks terkait artikel vero cell yang beredar di masyarakat. Dia menegaskan bahwa Vaksin Covid-19 buatan Sinovac tidak mengandung vero cell atau sel vero. Sebab sel vero hanya digunakan sebagai media kultur untuk media kembang dan tumbuh virus yang digunakan sebagai bahan baku vaksin.

"Jika tidak mempergunakan media kultur, maka virus akan mati sehingga tidak dapat digunakan untuk pembuatan vaksin," ucapnya.

Setelah mendapatkan jumlah virus yang cukup, maka akan dipisahkan dari media pertumbuhan. Sel vero ini tidak akan ikut terbawa dalam proses akhir pembuatan vaksin. "Dengan demikian, pada produk akhir vaksin, sudah dapat dipastikan tidak akan lagi mengandung sel vero tersebut," tuturnya.

VaksinTiba di Riau
Kemenkes mulai mendistribusikan vaksin Covid-19 ke beberapa provinsi di Indonesia, termasuk provinsi Riau. Sesuai jadwal, vaksin tersebut akan tiba di Riau pada Senin (4/1).

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, pada tahap pertama, Kemenkes mendistribusikan vaksin ke 14 provinsi di Indonesia termasuk Riau. Pengiriman vaksin dari Jakarta dilakukan sejak Ahad (3/1).

"Vaksin dikirim melalui jalur darat, diperkirakan vaksin akan tiba di Riau pada Senin sore atau malam, tergantung kondisi perjalanan. Pada tahap pertama, ada sekitar 20 ribu dosis vaksin yang dikirimkan ke Riau," kata Mimi.

Lebih lanjut dikatakannya, begitu vaksin itu tiba di Riau langsung disimpan di Unit Pelayanan Teknis (UPT) Instalasi Farmasi dan Logistik Kesehatan Dinas kesehatan Riau di Jalan Kesehatan Kota Pekanbaru.

"Jadi vaksin akan disimpan terlebih dahulu di UPT Instalasi Farmasi, selanjutnya baru didistribusikan ke 12 kabupaten/kota," ujarnya.

Dijelaskan Mimi, secara keseluruhan untuk Riau, jumlah vaksin yang akan diterima sebanyak 70 persen dari jumlah penduduk. Jika jumlah penduduk provinsi Riau 6 juta jiwa lebih, maka vaksin yang akan diterima sekitar 4 juta dosis.

Dalam kesempatan tersebut, Mimi juga menginformasikan terdapat penambahan 82 kasus pasien positif Covid-19 per hari Ahad (3/1).Dengan adanya penambahan 82 pasien positif, maka total pasien positif Covid-19 di Riau saat ini sebanyak 25.228 orang. Untuk pasien sembuh bertambah 156 orang, sehingga total 23.510 yang sudah sembuh.

"Namun, dari jumlah pasien positif tersebut yang masih menjalani perawatan tinggal 1.121 orang. Dengan rincian dirawat di rumah sakit 434 orang dan isolasi mandiri 687 orang," katanya.(lyn/jpg/ted)

Laporan: JPG dan SOLEH SAPUTRA (Jakarta dan Pekanbaru)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook