MAKASSAR (RIAUPOS.CO) - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menegaskan untuk mencegah penyebaran ajaran radikalisasi yang mengarah ke tindakan terorisme, maka segera difungsikan Posko Komando Taktis (Poskotis) sebagai salah satunya upaya antisipasi memutus gerakan teroris.
"Kami akan bikin Poskotis, Posko Komando Taktis gabungan TNI dan Polri. Hampir setiap provinsi ada, empat sampai enam Poskotis," tegas Panglima usai meninjau pelaksanaan ibadah Jumat Agung di Gereja Katedral, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (2/4/2021).
Hadi menjelaskan, TNI tentunya turut membantu Polri dalam hal pengamanan terutama di Makassar dan Jakarta usai aksi teror yang dilancarkan tiga orang pelaku, termasuk penguatan intelejen dalam pengumpulan informasi pergerakan terorisme.
"Untuk pasukan pengamanan dari TNI ada 1.001 personil. Kemudian Polri 1.900 personil, tidak hanya di Makassar, seperti kemarin di Jakarta juga ada lima ribu sekian. Kemudian di wilayah lain juga seperti itu. Sesuai dengan titik-titik yang kita perkuat," sebut orang nomor satu di institusi TNI tersebut.
Saat ditanyakan, sampai kapan pengamanan tersebut dilakukan, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara ini mengemukakan, khusus pengamanan rangkaian ibadah Paskah hingga pada puncaknya, Ahad. Namun, setelah itu tetap dilaksanakan upaya pencegahan.
"Kami juga tetap melaksanakan cegah dini dan deteksi dini, kemungkinan-kemungkinan terjadinya kerawanan," papar alumnus Akademi Angkatan Udara dan Sekolah Penerbang ini.
Pria kelahiran Malang, 8 November 1963 itu menambahkan, TNI akan terus mendukung kepolisian, untuk melakukan perbantuan keamanan maupun perbantuan informasi intelejen termasuk mitigasi tindakan teroris.
"Selain gereja, kami juga menjaga di tempat keramaian, di mana banyak lalu lintas masyarakat, serta objek vital nasional. Kami bekerja sama dengan kepolisian untuk menjaga tempat tersebut," tambah Marsekal Hadi.
Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri, Irjen Pol Paulus Waterpauw pada kesempatan itu, mengemukakan, untuk upaya pencegahan telah dilakukan langkah-langkah taktis, mengingat para pelaku teror berusia muda tersebut kemungkinan memiliki pemikiran dan pemahaman berbeda.
Pihaknya berharap, peran serta masyarakat ikut berpartisipasi dalam pemberantasan terorisme, tidak hanya dari pihak kepolisian, TNI maupun pihak keamanan lain, tapi semua pihak berperan agar tidak terjadi kejadian serupa.
Sumber: Fajar/Antara/JPG
Editor: Hary B Koriun