JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat data terbaru korban banjir yang terjadi di wilayah Jabodetabek hingga Jumat (3/1) pukul 09.00 WIB sebanyak 43 jiwa meninggal dunia. Data ini dihimpun dari kompilasi data BPBD, Kemenkes, dan Kemensos.
“Jumlah korban meninggal terbanyak terdata di Kabupaten Bogor sebanyak 16 orang. Lalu 7 orang meninggal di Jakarta Timur, dan masing-masing 3 korban meninggal di Kota Depok dan Kota Bekasi,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Agus Wibowo di kantornya, Jakarta Timur, Jumat (3/1).
Adapun rinciannya yakni, Jakarta Pusat 1 orang, Jakarta Barat 1 orang, Jakarta Timur 7 orang. Kemudian, Kota Depok 3 orang, Kota Bekasi 3 orang, Kota Bogor 1 orang, Kota Tangerang 1 orang, Kota Tangerang Selatan 1 orang, Kabupaten Bogor 16 orang, Kabupaten Bekasi 1 orang, dan Kabupaten Lebak 8 orang.
Agus menyampaikan, penyebab meninggalnya para korban tersebut antara lain hilang 1 orang, hipotermia 3 orang, terseret arus banjir 17 orang, tersengat listrik 5 orang, tertimbun tanah longsor 12 orang dan dalam pendataan 5 orang. “Terkait jumlah pengungsi, data BNPB per Jumat (3/1) pukul 8.30 WIB mencatat ada 397.171 orang yang mengungsi,” ucap Agus.
Adapun yang terbanyak adalah Kota Bekasi dengan 58 titik banjir dan 366.274 orang mengungsi. Kemudian di Jakarta Selatan dengan 39 titik banjir dan 8.104 orang mengungsi. Agus menuturkan, upaya yang dilakukan dalam penanganan banjir ini yaitu BNPB, BPBD, TNI, Polri, instasi terkait dan relawan melakukan evakuasi dan pertolongan kepada warga terdampak banjir.
BNPB bersama BPPT dan TNI berencana melakukan modifikasi cuaca. Hal ini dilakukan sebagai upaya menurunkan hujan di laut. “BNPB telah memberikan bantuan peralatan dan logistik ke sejumlah wilayah Jabodetabek dan wilayah lain terdampak,” pungkas Agus.
Editor :Deslina
Sumber: jawapos.com