PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) - Bursa Efek Indonesia (BEI) Riau mencatat, jumlah investor terus mengalami peningkatan. Oleh karena itu, informasi dan edukasi terus dilakukan agar masyarakat tidak terjerat investasi tipu-tipu. Kepala BEI Provinsi Riau Emon Sulaeman membahas terkait investasi tipu-tipu yang menggunakan robot trading. Ia mengimbau agar para investor harus tetap berpegang kepada 2L yakni Legal dan Logis.
"Jangan-jangan ini forex juga bukan saham. Meski menggunakan robot trading, tapi tetap harus dicek legalitasnya, terdaftar gak di OJK. Terus ada nggak kantornya, kan bisa dicek. Kami dengan OJK juga terus melakukan edukasi ke masyarakat karena investasi bodong belakangan memang kembali marak terjadi," sebut Emon, Rabu (1/9).
Emon menambahkan, pertumbuhan pasar modal di Indonesia hingga Juli 2021 cukup tinggi mencapai 75,1 persen. Hal tersebut juga terjadi di Provinsi Riau yang tumbuh secara masif dan terus mengalami peningkatan.
"Kaum milenial menjadi yang tertinggi dalam berinvestasi, baik secara nasional maupun di tingkat Provinsi Riau. Pertumbuhan tertinggi berada di skala usia 18-25 tahun yakni mencapai 74 persen, ini tentu sangat bernilai positif bagi pertumbuhan pasar modal di Provinsi Riau dan Indonesia ke depannya," kata Emon.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau Muhammad Lutfi menambahkan, edukasi dan informasi serta peran media dalam mendukung aktifitas pasar modal sangat penting, terutama dalam memberi edukasi berkaitan dengan investasi.
"Terutama berkaitan dengan investasi bodong yang saat ini kembali marak terdengar. Edukasi tentang investasi ini memang masih sangat diperlukan masyarakat. Bahkan aparat penegak hukum pun banyak yang meminta penjelasan tentang investasi ini," ujarnya.(anf)