PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Ketua Umum PP Kagama Ganjar Pranowo, yang juga geburnur Jawa Tengah memaparkan pengalamannya mengelola transportasi di Jawa Tengah. Hal itu disampaikan saat menjadi pembicara dalam seminar Riau Outlook 2019-2024 yang bertema Membangun Infrastruktur Transportasi Berkelanjutan, Adil dan Bermartabat, Sabtu (2/3) pagi ini.
“Jujur saja, suka atau tidak suka saya sampaikan, moral bertransporasi kita buruk,” kata Ganjar.
Dikatakan Ganjar, transportasi itu itu dipengaruhi oleh pemerintah yang berupa politik anggaran. Juga dipengaruhi oleh pengguna jalan, baik itu warga atau pengusaha.
“Saat pertemuan antara saya dengan menteri da pengusaha angkutan, semua pengusaha mengaku mengangkut di atas tonase,” kata Ganjar. Dan itu tidak bisa dihindari. Pasalnya, transportasi itu bisa melalui jalan yang bukan kelasnya.
Ditambahkan Ganjar, saat menjadi gubernur di awal-awal pemerintahannya, ia dihubungi oleh koleganya. Ia ditantang untuk membuat program Jateng tanpa lubang. “Saya ditantang seperti itu,” katanya.
Kemudian Ganjar pun memanggil semua pihak yang terkait dengan transportasi. “Dan jawabannya, tak satu pun yang sanggup melaksanakan program,” kata Ganjar yang sangat gayeng dalam menyampaikan pengalamannya.(dea)
