DEPISIT APBN MEMBENGKAK

Pangkas Belanja atau Tambah Utang

Nasional | Minggu, 08 November 2015 - 12:46 WIB

Pangkas Belanja atau Tambah Utang

“Belanja modal memang masih di kategori 39-40 persen, kalau belanja barang di atas itu ya,”kata Bambang.

Karena itu, Bambang memprediksi belanja negara paling tidak hanya mencapai 92 sampai 94 persen dari total APBN-P 2015. Pihaknya pun memperhitungkan dengan realisasi belanja sebesar itu, maka terdapat enam persen yang tidak terbelanjakan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

 “Nanti ada tambahan defisit Rp60 triliun. Jumlah itu setara 0,5 persen dari GDP (Gross Domestic Product). Jadi kira-kira (defisit) 2,4 atau 2,5 sekian persen lah. Syukur-syukur bisa di atas itu,”urainya.

Keyakinan Bambang tersebut didukung dengan prediksi defisit daerah yang hanya 0,3 persen. Dia menguraikan, berdasarkan UU APBN, defisit maksimal tiga persen yang terdiri dari defisit daerah dan defisit pusat.

Sehingga, maksimal pemerintah pusat maksimal menyumbang defisit 2,7 persen. Namun, dia menekankan, defisit daerah pada umumnya artifisial. Sebab, APBD biasanya justru mengalami surplus.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook