DEPISIT APBN MEMBENGKAK

Pangkas Belanja atau Tambah Utang

Nasional | Minggu, 08 November 2015 - 12:46 WIB

Pangkas Belanja atau Tambah Utang

Namun, dengan berbagai komitmen yang sudah ada, memangkas belanja proyek juga bukan hal mudah. Apalagi, tidak mungkin pemerintah memangkas belanja rutin seperti gaji PNS maupun belanja operasional. Karena itu, opsi yang paling memungkinkan adalah memperbesar defisit APBN. “Tentu dengan menambah pinjaman (utang),” ujarnya.

Situasi APBN di akhir tahun ini bisa diibaratkan seperti kondisi  keuangan di sebuah keluarga yang pendapatannya pas-pasan. Sehingga, pada akhir bulan, uang di kantong sudah menipis. Karena itu, agar seluruh kebutuhan hingga akhir bulan masih bisa terpenuhi, maka opsinya adalah mengurangi belanja, atau mencari utang. Namun dalam APBN, pemerintah tidak bisa seenaknya menambah utang karena sesuai aturan, maksimal utang u tuk membiayai defisit APBN adalah 3 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Meski demikian, Menkeu Bambang Brodjonegoro selaku bendahara negara menyebut jika pihaknya masih bisa menjaga APBN agar tetap terkendali. Dia mengatakan, pemerintah akan menjaga defisit di bawah tiga persen. Dia meyakini, defisit tidak bakal melebar melebihi 2,7 persen.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook