LUHUT : PERLU TIGA PEKAN LAGI

Dibantu Internasional, Asap Tak Hilang

Nasional | Sabtu, 17 Oktober 2015 - 10:36 WIB

Dibantu Internasional, Asap Tak Hilang

32 Pesawat-Heli Dikerahkan

Operasi besar-besaran untuk mengatasi bencana asap akibat karhutla dilakukan pemerintah dibantu negara sahabat. Ini adalah operasi darurat asap terbesar dengan mengerahkan 32 helikopter dan pesawat untuk operasi udara.

Armada ini terdiri dari 21 helikopter, 7 fixed wing water bombing, dan 4 unit pesawat hujan buatan. Dari 32 unit heli-pesawat terbang, 6 unit berasal dari bantuan Malaysia, Singapura dan Australia, baik untuk water bombing atau memandu water bombing.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Operasi dipusatkan di Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan hingga Riau,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho di Jakaarta, Jumat (16/10). Selain itu, operasi di darat digelar dengan melibatkan 22.146 personel tim gabungan dari TNI, Polri, K/L, BPBD, Manggala Agni, relawan dan lainnya, di mana di Riau 7.563 personel, Jambi 2.365 personel, Sumsel 3.694 personel, Kalbar 2.810 personel, Kalteng 3.445 personel dan Kalsel 2.269 personel. Begitu pula operasi penegakan hukum, pelayanan kesehatan dan sosialisasi juga digelar bersamaan.

“Tidak mudah memadamkan hot spot yang terbakar massif dan luas. Apalagi di lahan gambut kering yang seringkali menyala kembali dan terbakar di bawah permukaan. Pembakaran baru juga masih banyak dilakukan sehingga hot spot terus fluktuatif,” jelasnya.

Pantauan satelit Terra-Aqua pada Jumat (16/10) menunjukkan hot spot di Sumatera 769 titik yaitu di Bengkulu 7, Jambi 97, Babel 64, Kepri 1, Lampung 38, Riau 22, Sumsel 537, Sumut 3. Sedangkan di Kalimantan 159 titik yang tersebar di Kalbar 19, Kalsel 5, Kalteng 134, Kaltim 1.

Sutopo juga menyampaikan pelibatan personel asing si Sumsel. Enam unit pesawat terbang dan helikopter water bombing bantuan dari negara-negara sahabat terus melakukan pemadaman api di Sumatera Selatan. Malaysia memberikan bantuan pesawat Bombardier Pelican CL415 dan helikopter Dolphin yang bertugas memandu (spotting) pemboman air dari udara. Pesawat ini sangat efektif karena mampu mengambil air di sungai, danau dan laut secara cepat. Sekali terbang membawa 6.000 liter.

Singapura mengirimkan 2 unit helikopter Chinook, di mana satu heli masih perbaikan karena mengalami kerusakan. Sedangkan Australia mengirimkan 2 unit pesawat yaitu Hercules Bomber 32 yang mampu mengangkut 15.000 liter air dan pesawat TC690 Birddog 376 yang berfungsi spooting pemboman air.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook