Terhadap blangko KTP-el itu, lanjut Ami, sebenarnya pihak perusahaan sudah berencana ingin memusnahkannya. Tapi kesulitan karena untuk memusnahkan barang itu mesti ada prosedur yang harus dilalui. “Mereka kesulitan untuk memusnahkan. Tidak bisa sembarang dilakukan, mesti ada surat-menyurat,” imbuh Ami.
Terakhir dikatakan Ami, pihaknya juga membuatkan laporan perihal ini untuk disampaikan kepada pimpinan.
Kepala Dinas Dukcapildalduk-KB Riau Andra Sjafril dari hasil turun ke lapangan mengakui didapatkan temuan blangko KTP-el. Atas temuan ini menurut Andra juga tidak berkaitan dengan KTP-el bodong atau lainnya yang sedang heboh. Karena selain belum ada data penduduk, di gudang tersebut juga tidak ada kejanggalan lain. Dengan temuan ini pihak Kemendagri sudah menyiapkan rencana pemusnahan. “Direncanakan pemusnahan secepatnya sebelum cuti bersama,” katanya.
Disinggung jumlah keseluruhan blangko kosong tersebut, Andra mengakui tidak menghitung jumlah pasti. Yang jelas 25 dus besar dan kecil tersebut tak bisa diperkirakan jumlahnya karena dalam pencetakan KTP-el di bawah tahun 2014 dikerjakan oleh konsorsium atau pihak ketiga.
“2011 awal itu, dulu kan di pusat melalui rekanan. 2014 ke atas baru diserahkan ke daerah. Jadi barang temuan ini milik konsorsium yang sudah tidak terpakai,” tambahnya.
Karena bukan di bawah tanggung jawab Ditjen Dukcapil, lanjutnya, maka bisa dipastikan setelah dilakukan koordinasi dengan pihak perusahaan sudah tidak ada lagi blangko kosong lain. “Seharusnya barang ini tidak terpakai dan harusnya sudah dimusnahkan. Karena tidak dalam tanggung jawab Dukcapil jadi hasil koordinasinya tidak ada lagi selain 25 dus ini,” paparnya
Sementara Kepala Disdukcapil Kota Pekanbaru Baharuddin belum memberikan jawaban terkait persoalan tersebut. Pasalnya saat disambangi ke kantornya pria yang juga Plt Asisten III Bidang Administrasi Umum tidak berada di tempat. Kemudian ketika dihubungi melalui telepon juga tidak mengangkat meski dalam kondisi aktif. Demikian pula saat dikirimkan pesan singkat, juga belum ada balasan.