KUOTA UNTUK RIAU 4 JUTA DOSIS

Vaksin Didistribusikan Bulan Ini

Nasional | Jumat, 01 Januari 2021 - 11:50 WIB

Vaksin Didistribusikan Bulan Ini
Pekerja memindahkan dan mengikat cold storage container berisi vaksin Sinovac di Terminal Kargo Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (31/12/2020). Dalam pengadaan ini vaksin diangkut dengan empat truk trailer dan dijaga ketat aparat TNI-Polri mau pun dari Avsec bandara.(HANUNG HAMBARA/JPG)

PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) - Pemerintah berencana mendistribusikan Vaksin Sinovac ke 34 provinsi bulan ini. Kuota vaksin untuk mencegah Covid-19 yang diberikan pemerintah bagi setiap provinsi adalah 70 persen dari jumlah penduduk yang ada.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, dalam rapat terbatas bersama Presiden, Senin (28/12) diputuskan, pelaksanaan vaksinasi nasional Covid-19 dimaksimalkan. Budi juga memaparkan rencana vaksinasi. "In sya Allah, dengan doa seluruh rakyat Indonesia, sebelum rakyat kembali bekerja pada Januari, vaksin didistribusikan ke 34 provinsi," katanya.


Sesuai dengan rencana, prioritas pertama vaksinasi adalah para tenaga kesehatan. Dia menyatakan bahwa program vaksinasi tersebut merupakan salah satu strategi utama dalam menyelesaikan pandemi Covid-19. Diperlukan waktu lebih dari 12 bulan untuk menuntaskan urusan vaksinasi tersebut. Budi meminta masyarakat tetap disiplin menaati protokol kesehatan.

Kamis (31/12), sebanyak 1,8 juta vaksin Sinovac tiba di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang  (31/12). Artinya, sudah ada 3 juta vaksin Sinovac yang masuk ke Indonesia setelah yang pertama datang sebanyak 1,2 juta pada awal Desember lalu.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi memantau langsung kedatangan vaksin tersebut di Bandara Soetta pada pukul 11.55. Vaksin yang dikirim dari Beijing, Cina, itu diangkut dengan maskapai Garuda Indonesia nomor penerbangan GA-890D.

Sebanyak 1,8 juta vaksin tersebut ditempatkan dalam 11 unit envirotainer. Vaksin lantas dibawa ke warehouse Garuda Indonesia untuk pengisian ulang daya envirotainer. Setelah itu, vaksin akan dibawa dan disimpan di kantor pusat Bio Farma di Bandung. Pengiriman dan penyimpanan dilakukan sesuai dengan standar WHO.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, mengatakan setelah vaksin Covid-19 tersebut telah melalui tahap pemeriksaan dari pemerintah pusat barulah dikirim ke Riau, sesuai dengan jumlah vaksin yang akan diberikan dari Kementerian Kesehatan.

"Sekarang vaksin tersebut masih dalam pemeriksaan dari Kementerian Kesehatan dan BBPOM. Untuk Riau, jumlah vaksin yang akan kita terima 70 persen dari jumlah penduduk. Jika jumlah penduduk kita 6 juta, jadi 70 persennya sekitar 4 juta lebih. Karena vaksin ini juga kan tidak hanya diberikan bagi yang berusia 18-59 tahun," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk penerima vaksin Covid-19 tahap awal, tetap diberikan kepada mereka yang skala prioritas, di mana sesuai dengan keputusan Kementerian Kesehatan, prioritasnya seperti tenaga kesehatan, TNI/Polri, pelayan publik, dan lainnya.  "Meski vaksin ini sudah ada, tetap saja kita harus waspada, dan tetap menerapkan protokol kesehatan yakni menggunakan masker, sering mencuci tangan dan menghindari kerumunan," imbaunya.

Dalam kesempatan tersebut, Mimi juga menginformasikan terdapat penambahan 110 kasus pasien positif Covid-19 per Kamis (31/12). Dengan adanya penambahan 110 pasien positif, maka total pasien positif Covid-19 di Riau saat ini sebanyak 24.932 orang. "Namun, dari jumlah tersebut yang masih menjalani perawatan tinggal 1.266 orang. Dengan rincian dirawat di rumah sakit 467 orang dan isolasi mandiri 799 orang," katanya.

Untuk kabar dukanya, terdapat penambahan tiga pasien yang meninggal dunia sehingga total 583 orang meninggal dunia akibat Covid-19 di Riau. Sedangkan untuk suspek yang menjalani isolasi mandiri 2.939 orang dan yang isolasi di rumah sakit 10 orang. "Total suspek yang selesai menjalani isolasi 59.003, meninggal dunia 169 orang," ujarnya.

15 Juta Dosis Bulk Vaccine Segera Datang

Sementara itu, Menlu Retno mengungkapkan, 15 juta dosis bulk vaccine dari Sinovac juga datang dalam waktu dekat. Bulk vaccine itu bakal dimanufaktur Bio Farma. Dia menegaskan, sejak awal, Indonesia terus menjalin komunikasi untuk mengamankan suplai vaksin dari berbagai sumber lain.

Pada Rabu (30/12), Indonesia menandatangani komitmen suplai 50 juta dosis vaksin Novavax dari Amerika Serikat dan 50 juta dosis AstraZeneca dari Inggris. "Secara pararel, pembicaraan berkesinambungan saat ini juga dilakukan dengan Pfizer yang berasal dari Amerika Serikat dan Jerman," ungkapnya.

Selain itu, pihaknya baru saja menerima kabar bahwa emergency use authorization (EUA) untuk AstraZeneca telah diberikan Medicine and Healthcare Products Regulatory Agency (MHRA) Inggris. MHRA merupakan satu di antara enam stringent regulatory authorities (SRAs) yang memiliki mekanisme reliance dengan BPOM. "Ini tentu merupakan kabar baik untuk kita semua," tuturnya.

Melalui mekanisme reliance tersebut, penerbitan EUA atas vaksin AstraZeneca di Indonesia bakal lebih mudah. Hasil EUA di Inggris dapat dijadikan basis dan review dikeluarkannya EUA di Indonesia.

Sebagaimana yang dijelaskan kepala BPOM sebelumnya, upaya terkoordinasi dengan semua pihak dan lembaga terkait, baik di Indonesia maupun di luar negeri, terus dilakukan untuk mempercepat proses EUA. "Tentu proses ini tidak akan pernah mengompromikan aspek keamanan, efektivitas, dan kualitas vaksin," tegas Retno.(sol/wan/mia/tau/c14/fal/jpg)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook