Assalamualaikum warahmatullahi wabarakokatuh, ustaz Akbarizan. Apakah menyambut gembira dalam menyambut bulan suci Ramadan anjuran Rasulullah SAW.
0812763XXXX
Jawaban:
Dalam surah Al-Baqarah ayat 185 disebutkan bulan Ramadan ini merupakan bulan yang istimewa. Artinya, bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.
Banyak keistimewaan bulan Ramadan, di antaranya pada bulan Ramadan ini pintu surga dibuka lebar dan pintu neraka ditutup. Pada bulan ini juga terdapat malam Lailatul Qadar, satu malam jika kita beribadah, nilainya lebih dari seribu bulan.
Rasulullah SAW bersabda; “Telah datang kepada kalian Ramadan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.” (HR Ahmad).
Jadi jika orang tua kita dulu kita dianjurkan bergembira menyambut bulan suci Ramadan, itu ada landasannya, bukan sekadar budaya, tetapi memang dianjurkan untuk semangat menyambut Ramadan. Tentunya yang dimaksud semangat di sini, adalah semangat untuk melaksanakan ibadah selama Ramadan, baik ibadah wajib maupun sunnah.***