Aman Bersama Sambo

Liputan Khusus | Minggu, 16 Juli 2023 - 10:27 WIB

Aman Bersama Sambo
Infografis (RIAU POS)

Jika ada sambo, maka Anda akan aman. Kaum perempuan juga perlu menguasai sambo agar aman. Tidak perlu pengawal pribadi, cukup hanya sambo.

RIAUPOS.CO - Sambo berasal dari Rusia, dan baru dikenal publik Indonesia lebih luas pada 2016. Ini bukan tentang seorang oknum polisi yang sempat viral dan menghebohkan publik beberapa waktu lalu. Tapi sebuah bela diri asal Rusia yang mengutamakan teknik bantingan dan kuncian.


Sambo memang relatif baru di Tanah Air. Makanya, namanya relatif belum begitu dikenal. Apalagi kemudian muncul heboh-heboh tentang Ferdy Sambo yang kasusnya begitu luas diekspos. Maka nama bela diri sambo pun jadi tenggelam.

Padahal di luar negeri, bela diri sambo ini sudah sangat terkenal dan menyebar ke seluruh dunia. Tetapi di Indonesia, bela diri ini baru dikenal luas tahun 2016, walaupun sudah masuk sejak sepuluh tahun sebelumnya pada 2006. Sementara di Riau, sambo baru masuk pada 2019.

Di negeri asalnya, bela diri sambo dipakai oleh tentara Rusia. Bahkan setiap tentara Rusia wajib menguasai bela diri ini.  Sambo adalah akronim dari samozashchita bez oruzhia, yang berarti bela diri dengan tangan kosong. Sambo dipakai untuk menangkap tawanan dengan tangan kosong yang dipraktikkan tentara Rusia sejak Perang Dunia I dan II. Teknik ini sudah hadir di Rusia pada 1926 dan masif digunakan sejak 1940.

Sebenarnya, sambo mulai digemari anak-anak muda di Pekanbaru. Banyak juga kaum perempuan juga menyukai olahraga bela diri ini karena tekniknya mengutamakan bantingan dan kuncian, yang mengutamakan untuk mudah melumpuhkan lawan.

“Bagus juga dikuasai oleh kaum perempuan untuk pertahanan diri,” ujar Ketua Pengurus Provinsi Perkumpulan Sambo Indonesia (Persambi) Riau Ian Machyar, pekan lalu.

Ian Machyar yang merupakan ketua Persambi Riau sejak 2020 berusaha memperkenalkan olahraga baru ini. Akan tetapi, dengan munculnya kasus Ferdy Sambo, nama bela diri sambo justru tenggelam. Nama bela diri ini pudar akibat nama marga anggota kepolisian itu begitu banyak disebut. Kebetulan saja penyebutan dan abjadnya sama.

“Jadi kalau dulu itu kita ketik di pencarian Google sambo, maka yang keluar Ferdy Sambo,” ujarnya terkekeh.

Sejak kasus ini mencuat, agak susah juga baginya untuk memperkenalkan sambo sebagai olahraga bela diri. Sebab nama Ferdy Sambo sangat dikenal luas publik, termasuk di Riau. Malah muncul asumsi lain ketika dia mulai menyebut bagian dari sambo atau yang mengurusi sambo.

“Waktu itu, kalau kami menyampaikan tentang sambo, maka dikira orang kami anak buah Ferdy Sambo,” ujarnya kembali terkekeh.

Bela diri sambo ini menggunakan teknik kuncian menggunakan kaki. Tujuannya untuk melumpuhkan lawan, bukan mencederai, apalagi membunuh. 

“Makanya teknik ini bagus dikuasai kaum perempuan yang dianggap lemah oleh sebagian kaum lelaki,” tambahnya.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook