BICYCLE MOTORCROSS (BMX)

Tunggangan Kecil yang Memacu Adrenalin

Liputan Khusus | Minggu, 16 Januari 2022 - 10:12 WIB

Tunggangan Kecil yang Memacu Adrenalin
Bicycle Motorcross (BMX) (ISTIMEWA)

Bicycle motorcross atau lebih sering disebut dengan sepeda BMX bukan hanya sekadar tunggangan. Di balik bentuknya yang mungil dan cenderung lebih kecil dari sepeda pada umumnya, BMX ternyata berpotensi memacu adrenalin  penunggangnya. Sebab, sepeda ini diciptakan khusus untuk beraksi bebas dengan gaya dan teknik yang terbilang ekstrem.

(RIAUPOS.CO) - Meski terkesan sederhana, BMX menyimpan banyak kelebihan dibandingkan jenis sepeda lain. Jenis sepeda ini biasanya dipilih anak muda yang juga ber-freestyle.


Bentuknya yang mungil dengan bobot yang terbilang ringan, memungkinkan seseorang untuk beraksi di atasnya. Seperti yang dilakukan Andi. Ia sudah akrab dengan BMX sejak 2008. Sejak itu hingga kini, bergaya gaya ekstrem sudah ia tampilkan bersama BMX kesayangannya.

‘’Saya memang suka berbagai kegiatan yang ada unsur aksi dan seninya. Berbagai komunitas seperti hip-hop, breakdance dan skateboard sudah saya ikuti. Namun, saya ngerasa lebih cocok dengan BMX," ujar pria yang akrab disapa Andi BMX oleh orang di sekitarnya ini.

Sebagai salah satu ‘’pemain lama" di dunia per-BMX-an, Andi mengaku, menunggangi BMX tidaklah sama dengan menunggang sepeda biasa. Fitur frame yang kuat, bobot ringan, roda yang kecil dan tak memiliki gear memungkinkan BMX untuk “terbang", berputar, melompat, dan meluncur di rintangan yang sulit, bahkan kecil. Hanya saja, semua itu juga harus diimbangi dengan skill dari penunggangnya. ‘’Ya, untuk bisa membuat sepeda ini melakukan aksi-aksi ekstrem, perlu teknik khusus yang tidak bisa dilakukan oleh semua orang. Harus dipelajari terlebih dahulu dan nggak sembarangan," ujarnya.

Perlu teknik keseimbangan atau balancing yang lebih, mengingat sepeda ini juga dipakai untuk memamerkan aksi-aksi yang mendebarkan. ‘’Teknik pertama yang harus dikuasai yang jelas harus bisa main sepeda ya. Lalu, belajar teknik balancing. Setelah itu, baru kita melakukan bunny hop (loncatan kelinci ) pake sepeda," jelasnya.

Teknik ini ialah teknik terbang menggunakan sepeda. Sepintas terlihat mudah. Namun, nyatanya untuk bisa menampilkan teknik ini dengan sempurna, perlu latihan rutin yang mengandalkan kinerja antara tangan, tubuh dan kaki dalam mengendalikan BMX. Teknik ini juga merupakan teknik dasar yang menurut Andi wajib dikuasai oleh pemula. Baru setelah itu lanjut ke teknik lain yang lebih ekstrem dan berisiko.

Dari sekian banyak teknik BMX, menurut Andi yang tersulit adalah teknik backflip superman dan backflip to tail whip to bar spin. Wah, menyebutnya saja sudah bikin lidah keseleo, apalagi mempraktikkannya ya? Teknik backflip superman sendiri ialah teknik freestyle mengudara dengan berputar 360 derajat  dengan  menendangkan kaki ke belakang, tetapi tangan tetap menempel di setang sepeda. Kebayang nggak susahnya?

Tapi, bagi adrenalin junkee seperti Andi, ada kepuasan tersendiri jika bisa mengeksekusi teknik tersebut bersama sepedanya. Namun, karena sulit dan nggak sembarangan, Andi tidak menyarankan untuk pemula mencoba hal ini. Apalagi jika dilakukan tanpa pengawasan ahli. Salah-salah, akibatnya bisa sangat fatal dan berujung hal-hal yang tak diinginkan.

Andi sendiri yang sudah belasan tahun menggeluti dunia BMX juga tak luput yang namanya cedera. Mulai dari terjatuh, luka hingga keseleo. Namun, itu tak membuatnya jera. ‘’Kalau cedera ringan cukup sering. Tapi, cedera fatal seperti patah tulang, belum pernah. Jangan sampai sih," ujar pemilik akun Instagram  @andibmx99.

Jika ingin melihat Andi dan teman-temannya beraksi, kamu bisa datang ke Bandar Serai setiap akhir pekan. Di sana, Andi bisa beraksi melatih teknik-teknik bersama sesama pecinta BMX lainnya. Sebelum pandemi, mereka juga biasa memamerkan aksi freestyle di area car free day Pekanbaru. Bahkan, mereka juga sering diundang untuk mengisi acara dan mempertontonkan aksi nekat mereka yang membuat publik berdecak kagum.

Namun, semenjak pandemi, Andi mengaku memang kegiatan di depan publik menjadi sangat terbatas.

Terbagi dalam Banyak Jenis

Dikatakan Andi, BMX ini ada banyak sekali jenisnya. Mulai dari old school, street, flatland, park, dan juga cross. Untuk old school sendiri zaman dahulu (jadul). Sedangkan BMX street adalah BMX yang biasa dipakai untuk melakukan aksi di jalan kota. Andi sendiri juga menggunakan jenis ini namun versi pro-player. Dengan ciri sepeda yang lebih kuat dan berat, beberapa dari sepeda BMX jenis ini juga tidak memiliki rem. Agar setang sepeda bisa bebas diputar tanpa terhalang oleh kabel rem.

Jenis selanjutnya ialah jenis flatland. Sesuai namanya, jenis ini dipakai untuk jenis jalan yang rata. Kemudian jenis park yang banyak dijumpai di taman-taman kota. Ada pula jenis cross atau race yang difungsikan untuk balapan sepeda BMX dengan track gundukan untuk melompat.

Perlu Dukungan untuk Berkembang

Di Pekanbaru sendiri, menurut Andi, BMX sebenarnya cukup digemari anak muda. Namun, perkembangannya dinilai tak sepesat olahraga lain. ‘’BMX di Pekanbaru gitu-gitu aja. Susah untuk berkembang," ujarnya.
Ia bersama teman-teman dari Komunitas Pekanbaru BMX (gabungan komunitas Hore BMX dan Rainbow BMX) berharap, pemerintah dan berbagai pihak bisa mengambil peran dalam mengembangkan potensi anak muda di bidang BMX ini.

Sejauh ini, ia menilai bahwa pemerintah belum melirik ke arah mereka. Padahal potensi anak-anak BMX Pekanbaru dinilainya mumpuni. Namun, tak dibarengi dengan dukungan yang tepat. ‘’Coba pemerintah melirik atau memperhatikan komunitas BMX di Pekanbaru, pasti anak-anak pada jago kayak anak-anak BMX di Pulau Jawa sana," harap founder Pekanbaru BMX ini.

Perhatian yang diharapkannya dan teman-teman BMX ialah fasilitas arena bermain atau BMX Park. Sebab, arena tempat mereka berlatih saat ini yang ada di Bandar Serai Pekanbaru, terancam digusur. ‘’Kami biasanya latihan setiap weekend di purna-MTQ. Cuma sekarang terancam digusur karena ada pembangunan gedung baru," ujar pria yang sehari-hari menjadi karyawan swasta ini.

Ia juga berharap besar nantinya pemerintah atau pihak terkait bisa mengutus pembina untuk mereka. Dengan adanya pembina, kata Andi bisa menunjang kemampuan pemain BMX yang ada saat ini. ‘’Kalau saja ada pembina untuk anak-anak BMX, saya yakin BMX di Pekanbaru akan lebih sering ikut kejuaraan nasional (kejurnas) dan banyak menyumbangkan medali buat Kota Pekanbaru. Terlebih di bulan Juni 2022 nanti akan ada kegiatan kejurnas di  Palembang," jelasnya kepada Riau Pos.

Ya, kejurnas BMX  sudah diakui oleh KONI untuk cabang cross. Bahkan, rider BMX Pekanbaru juga sudah beberapa kali meraih juara. ‘’Teman-teman kami ada yang menjadi juara BMX flatland se-Sumatera. Ada juga yang ikut kejurnas di Pulau Jawa dan dapat juara. Cuma ya gitu, karena tidak ada dukungan anak-anak jadi latihan hanya buat fun aja," terangnya lagi.

Semoga saja harapan Andi dan teman-teman pecinta BMX bisa didengar. Sehingga olahraga ekstrem satu ini juga bisa ikut mengharumkan nama daerah dan menyumbang prestasi yang membanggakan bagi Pekanbaru dan Riau.(das)

 

Laporan SITI AZURA, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook