LIPUTAN KHUSUS

Hukum Jangan Melemah Karena Nasib Karyawan

Liputan Khusus | Minggu, 24 Januari 2016 - 10:03 WIB

Hukum Jangan Melemah Karena Nasib Karyawan
Al Azhar Tokoh Masyarakat dan Budayawan Riau

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Soal asap diRiau, cukuplah sampai di sini. Tahun 2015 harus menjadi kali terakhir Riau dari kepungan asap. Hukum tetap jalan. Tindakan tegas harus berjalan. Jangan melemah oleh apapun juga, termasuk persoalan nasib ribuan karyawan.

TOKOH Maysrakat dan juga budayawan Riau, Al Azhar, dengan tegas meminta kepada pemerintah dan semua pihak yang menangani kasus hukun Kebakaran Hutuan dan Lahan (Karhutla) di Riau, tidak main-masin. Hukum yang berjalan terus dilanjutkan sampai tugas dengan tegas dan jelas. Tidak memihak apalagi mencari keuntungan pribadi dari kasus-kasus yang terjadi. Tidak juga melemah karena rasa belas kasihan kepada nasib karyawan perusaan yang menggantungkan harapan di sana atau tidak berkerja lagi.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

 ‘’Jangan benturkan ekonomi dengan kepentingan hukum dan kemaslahatan orang lain. Kita berharap proses hukum terhadap kejahatan lingkungan harus dihukum, hukum harus ditegakkan dengan keras. Karhutla menyebabkan hak azazi kita terhadap udara segar dilanggar oleh perusahaan. Kalau harus memilih, kita memilih tidak usah ada investasi di hutan tanah itu sehingga tidak mengalami tanggungan asap. Memilih asap atau investasi, saya katakan, tidak ada masyarakat yang setuju biarlah berasap asal investasi jalan. 3,5 bulan kita direndam asap tahun lalu, seluruh masyarakat Riau. Soal nasib karyawan, itu urusan perusahaan, jangan sampai melemahkan proses hukum. Kita tidak mau menjadi korban kerakusan dan keserakahan yang dipertontonkan oleh sejumlah toke itu,’’ beber Al Azhar yang juga ketua harian Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook