Informasi dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Riau, pekerjaan pembangunan lanjutan Jembatan Siak IV hingga selesai nantinya sudah dimulai. Meskipun pekerjaan fisik belum terlihat di lapangan.
“Sejak ditetapkan pemenang tender dan kontrak. Untuk memulai pekerjaan pembangunan sudah dilaksanakan beberapa langkah dan tahapan terlebih dahulu, jadi bukan langsung pekerjaan fisik,” kata Kepala Dinas PUPR Riau Dadang Eko Purwanto.
Kondisi terakhir di lokasi, sudah dilakukan tinjauan kondisi material yang ada di lokasi bersama Komisi Keselamatan Jembatan Panjang (KJP) Kementerian PUPR yang saat itu direkomendasikan pekerjaan bisa dilakukan. Peninjauan dilaksanakan pertengahan Agustus lalu.
“Kalau kondisi sekarang, bahan-bahan dan peralatan untuk pembangunan sudah mulai tiba di lokasi pekerjaan. Nanti akan kelihatan pekerjaannya,” sambung Dadang.
Setelah peninjauan dari KJP pertengahan Agustus lalu, memang diketahui hasilnya bahwa beberapa material yang sudah masuk tahun ketiga tidak digunakan berupa besi yang sudah terpasang mengalami korosi (karat). Serta rangka jembatan yang sudah terpasang dikhawatirkan mengalami keropos di beberapa bagian.
Karenanya sebelum kontraktor pemenang lelang kelanjutan pekerjaan pembangunan Jembatan Siak IV mulai bekerja, PUPR terlebih dahulu bersama pihak KJP Kementerian PUPR, serta kontraktor, konsultan dan manajemen konstruksi terlebih dahulu melakukan kajian bersama dari sisi keselamatan pekerjaan.
Pihak PUPR yang turun ke lokasi melihat material saat itu, terlebih dahulu melakukan rapat di salah satu hotel di Pekanbaru. Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Riau Yunannaris terkait tinjauan tersebut memang ingin melihat kondisi di lapangan.
“Pada prinsipnya layak. Tak perlu diragukan lagi atas kelayakan kelanjutan pembangunannya. Karena tim KJP yang terdiri dari enam profesor dan tim teknis sudah merekomendasikan material bisa dilanjutkan,” papar Yunan.
Lebih lanjut dijelaskan Yunan, untuk besi-besi yang terlihat secara kasat mata sudah mengalami korosi berdasarkan rekomendasi tim tidak perlu dipotong. “Yang korosi itu di blashing, jadi sederhananya mengembalikan besi seperti semula dan menyingkirkan karat. Memang pekerjaan awal ini belum akan kelihatan, namun sudah dimulai dari sisi di bagian seberang (Rumbai, red) dan pembenahan di sisi Pekanbaru,” paparnya.
Patuhi Time Schedule
Telah ditandatangani kontrak pembangun jembatan Siak IV direspon baik oleh kalangan anggota DPRD Riau. Namun pihak DPRD Riau mewanti-wanti pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk dapat mematuhi time schedule atau waktu yang telah ditentukan dalam proses pembangunan jembatan tersebut.
Anggota Komisi IV DPRD Riau Abdul Wahid mengatakan, dengan telah dilaluinya seluruh proses administrasi kelanjutan pembangunan jembatan tersebut agar pengerjaannya dapat tepat waktu, pihaknya meminta Pemprov Riau melalui dinas terkait dapat membuat time schedule atau jika sudah ada dapat mematuhi waktu tersebut.
"Kalau tidak ada jadwal jelas dan pengerjaan terlalu lama, dikhawatirkan nanti bahan material naik. Kemudian kontruksi yang sudah ada sekarang jika terlalu lama dibiarkan bisa berkurang kekuatannya, jadi kami minta dinas terkait harus tanggap lah dan jadikan ini skala prioritas,’’ katanya.
Wahid berharap, dinas terkait dapat menganggap bahwa kelanjutan pembangunan jembatan ini kepentingan seperti urat nadi perekonomian Riau.
Sehingga dalam proses pengerjaannya betul-betul diawasi sehingga tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari nantinya.
Pemenang Lelang PT Brantas Abipraya
Komitmen Pemprov Riau melanjutkan pembangunan jembatan Siak IV sudah memasuki tahapan kontrak pekerjaan. PT Brantas Abipraya sebagai pemenang lelang dalam dijadwalkan memulai pekerjaan pembangunan fisik di lapangan. Total anggaran sebesar Rp107 miliar dalam pagu APBD secara multiyears.