RIAUPOS.CO - Melihat sampah yang berserakan tentu membuat kita merasa tidak nyaman, solusinya adalah membuat tempat sampah dan membuang sampahnya ke tempat sampah yang sudah disiapkan tersebut.
Penyediaan tong sampah atau tempat membuang sampah disetiap rumah, ruko, perkantoran, bahkan pasar-pasar sekalipun dinilai perlu direalisasikan. Pasalnya, tanpa adanya tempat buang sampah itu, maka kondisi akan ada sampah dimana-mana dan akan muncul dampak lain.
Saat ini, memang sebagian kecil rumah warga ada yang menyiapkan tempat sampat, yang dibuat dari semen dan batu dibuat petak segi empat dengan ketinggian 1 meter, ada juga tomg sampah dibuat dari barang beklas drum minyak bekas yang dibuat penyanganya agar tidak lari-lari kemana-mana. Apalagi saat musim hujan, jika tidak dibuat penyangganya maka akan hanyut dibawa hanyut derasnya aliran air hujan itu.
Dan ada juga yang membuat lubang dengan ukuran 1x1 meter, kedalaman 1 meter dihalaman rumah nya untuk tempat buang sampah rumah tangganya sendiri, dan akan dihabisi dengan cara dibakari cara ini merupakan cara orang dahulu.
‘’Kami sudah lama membuat tempat sampah dari semen dan batu, sengaja kami buat agar lebih mudah membuangnya dan tentu agar mudah pula petugas mengangkutnya,’’ kata Noto, warga Jalan Punai Sukajadi, menceritakan terkait tempat sampah ini.
Dia juga mengatakan, posisi tempat sampah ini juga perlu pertimbangan yang matang, artinya, harus diposisikan tidak menganggu lalulintas, dan juga tidak menghalangi akses pandangan dari rumah ke jalan.
‘’Makannya kami posisikan di pinggir jalan dan tidak mengganggu akses masuk rumah kami, karena jarak juga sangat menentukan kebersihan lingkungan kami,’’ tambahnya lagi.
Selain itu, ada juga tempat yang terbuat dari drum bekas itu, ada yang dari seng atau aluminium ada juga dari plastik dijadikan warga untuk tempat menampung sampah lingkungannya. Dari drum itu juga masyarakat lebih kreatif lagi membuat pemisahan, sampah kering dan sampah basah.
Tong sampah dari drum ini, banyak ditempatkan warga tepat di depan rumahnya. Karena selain untuk tempat sampah, bisa juga menjadi semacam hiasan yang unik.
Seperti disampaikan Rusdi, Warga Jalan Durian, ada melihat tong sampah atau tempat sampah yang terbuat dari drum minyak bekas, yang tadinya menjadi sampah justru bisa dibuat menjadi tempat sampah.
‘’Ini kan bagus sekali, tadinya sampah didaur ulang justru menjadi sampah. Hal semacam ini dicontoh oleh masyarakat kita yang masih kurang kesadaran membuang sampah pada tempatnya,’’ cerita Rusdi.
Di Pekanbaru, disebutkan Rusdi, ada banyak macam tempat sampah yang dibuat masyarakat, ada tempat sampah yang dibuat dari semen dan batu, drum plastic (bisa daur ulang), drum seng/alumunium (bisa dari daur ulang), dan lain sebagainya.
Rusdi yang juga berprofesi sebagai buruh lepas ini, punya pengalaman untuk membuat tong sampah dari drum plastic tebal yang diambil dari tempat sampah. Untuk mendapatkan drum plastik tebal susah senang.
Dia juga mengatakan, dari satu drum itu dipotong menjadi dua tempat. Ketika sudah dipotong dua, maka yang perlu disiapkan ialah penyangga dari kayu atau besi dikiri kanan tong drum yang sudah dipotong itu. ‘’Ini gunanya saat banjir dia tidak akan hanyut saja,’’ ujarnya.
Pemko Dorong Warga Sediakan Tong Sampah di Depan Rumah
Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru juga mendorong warganya agar menyediakan tong sampah di depan rumah masing-masing.
Dengan demikian, ke depannya warga bisa membuang sampah yang diproduksi setiap hari di tong sampah yang disediakan.
Hal itu pun akan memudahkan petugas dalam mengangkut sampah untuk dibuang ke TPA.
“Karena dalam mengelola sampah ini, yang penting kita perhatikan itu infrastruktunya, tong sampah. Jadi setiap rumah, ruko, itu harus memiliki tong sampah, karena itu menjadi kewajiban orang yang memproduksi sampah. Tapi kenyataannya gak ada kan?, kata Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Rabu (20/9).
Untuk itu, ia meminta kepada para camat dan lurah dibantu Babinsa dan Bhabinkamtibmas supaya mengedukasi warga agar menyediakan tong sampah di rumah masing-masing.
“Jadi kita himbau camat, lurah, Babinsa, Bhabinkamtibmas, supaya mendorong warga membuat tong sampah di depan rumahnya,” ujar Indra.
Di samping itu, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) juga didorong membangun Tempat Penampungan Sementara (TPS) sampah di berbagai titik.
“Kami yakin jika infrastuktur ini sudah ada, nanti sampah yang dibuang jam 9 dan besok baru diangkut, itu tidak ada masalah. Yang jadi masalah sekarang, sampah ditarok di pohon, simpang-simpang jalan, itu yang membuat kota ini terlihat tidak bersih,” tegas Indra.
“Nah, saya kira edukasi ini penting kita tingkatkan. Supaya program yang kita susun bisa berjalan dengan baik,” tuturnya.
Dewan Minta Maksimalkan Pengangkutan
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Ginda Burnama ST MT, menegaskan apa yang didorong Pemko Pekanbaru itu sebenarnya warga sudah ada yang buat. ’’Saya rasa warga sudah memiliki tong sampah di rumahnya masing-masing,’’ ujarnya.
Sekarang ini, disampaikannya, tinggal Pemko lebih maksimal dalam mengatur jadwal pengangkutan sampah-sampah masyarakat. ‘’Kemudian untruk rumah-rumah yang belum menyediakan tong sampah pemerintah di harapkan juga memaksimalkan pengangkutan sampahnya sampai perumahan warga,’’ katanya lagi.
Pemerintah diminta juga dapat memberikan solusi terhadap persoalan sampah yang terjadi saat ini. Jangan hanya mendorong saja, akan tetapi berikan solusi yang tepat.
‘’Untuk di perkotaan, di jalan protokol atau pun jalan lainya yang ruko-ruko di tepi jalan harus buat tempat sampah atau tong sampah bagi yangbelum punya, jangan pula main gantung dipagar,’’ harap Ginda.
Untuk membuat tong sampah ini, diungkapkan Ginda, pun tidak sembarangan buat, harus mengacu pada spesidikasinya. ‘’Untuk penyediaan tong sampah atau tempat sampah sudah spesifikasinya. Tujuannya memudahkan dalam pembuangan dan pengangkutan,’’ tambahnya.
Ditegaskan Ginda, kini warga di doromg untuk sediakan tong sampah, namun Pemko belum maksimal dalam pengangkutan sampah, bagaimana ini? ‘’Semua harus dimaksimalkan pelayanannya. Contohnya saja, TPS sudah ada, namun sampah masih saja berserakan di luar dari TPS tersebut. Ini harus diperhatikan juga biar sejalan, dan harapan sampah dapat bersih dari Pekanbaru ini, dan wajib tumbuhkan kesadaran masyarakat untuk dapat sama-sama jaga kebersihan,’’ paparnya.(gus)
Laporan DOFI ISKANDAR, Pekanbaru