PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) - DENGAN mengendarai sepeda ontel, berbekal sepotong kayu dan palu, Suhaimi Ilmi (63) menyusuri Kota Pekanbaru saban Sabtu pagi. Dia menghampiri pohon-pohon di tepi jalan yang terkadang penuh dengan gambar-gambar anggota dewan, atau iklan promosi usaha hingga sekolah.
Pria yang juga berprofesi sebagai dosen UIN Suska Riau ini mengatakan, dia merasa prihatin dengan pohon-pohon di tepi jalan yang digunakan masyarakat sebagai tempat media promosi, namun meninggalkan paku-paku tersebut tertancap cukup dalam.
Tanpa sadar, paku tersebut melukai pohon dan menghambat pertumbuhannya. Bagi Suhaimi, pohon lebih dari sekadar makhluk hidup. "Banyak orang tak peduli, kalau dibiarkan paku-paku ini nanti pohon akan semakin sakit," katanya, Sabtu (20/9).
Suhaimi mengaku, hampir seluruh Kecamatam Tampan sudah pernah dijajakinya. Ia juga telah mencabut paku-paku di pohon yang berada di Jalan Tuanku Tambusai, Soekarno-Hatta, Jalan Rambutan, Kartama, Jalan Riau, dan lain-lain. "Udah sekitar tahun 2016 atau 2017, dulu sama Komunitas Sepeda Ontel," ujarnya.
Apa yang dilakukannya adalah bentuk kepedulian. Ia mengharapkan orang-orang yang memasang iklan mencabut paku-paku yang ditancapkan setelah iklan selesai, akan sangat lebih baik jika tidak memaku pohon untuk memasang iklan. Tak hanya mencabut paku, terkadang Suhaimi juga memberikan edukasi kepada masyarakat yang suka memaku pohom jika tak sengaja bertemu ketika Suhaimi tengah mencabut paku. "Pohon itu juga makhluk hidup, dan seharusnya kita menjaga kelestariannya," ujarnya. (ali)
Laporan : Mujawarroh Annafi (Pekanbaru)