SIAK (RIAUPOS.CO) - Dari 48 hotspot terpantau di Sumatera, 40 di antaranya berada di Riau. Kabupaten Siak menjadi salah satu penyumbang dengan jumlah 10 titik api dan dikabarkan sudah meluas ke dua kecamatan, yakni Kecamatan Sungai Apit dan Sabak Auh. Tim Satgas udara yang turun membantu tim darat dengan melakukan water bombing (bom air), Senin (18/3) juga belum mampu menekan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang semakin meluas.
Berdasarkan data dan informasi BMKG kemarin, memang jumlah titik api dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen terdapat 40 titik di Riau. Antaranya, Rohil 4, Siak 10, Dumai 5, Bengkalis 13, Pelalawan 4, Indragiri Hulu 1, Indragiri Hilir 2 dan Kampar. Kemudian hotspot dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen berjumlah 23 yakni Bengkalis 8, Kampar 1, Dumai 4. Siak 7 dan Rokan Hilir 3.
“Ya, Satgas udara sudah turun untuk water bombing di daerah kampung Lalang (Siak) dan Siak Kecil (Bengkalis). Kawan-kawan tim darat juga sudah melaksanakan pemadaman dan pendinginan di lapangan,” ungkap Kepala BPBD Riau Edwar Sanger.
Ketika dikonfirmasi Riau Pos kemarin, menurutnya Satgas Darurat Karhutla Provinsi Riau bakal mengoptimalkan penanganan di wilayah pesisir Riau. “Insya Allah kita akan optimalkan kekuatan yang ada secara sinergi dan berkesinambungan,” tegasnya.
Bom air yang dijatuhkan di wilayah Siak Senin kemarin dilakukan sebanyak dua kali sorti. Di mana satu sortinya mencapai 49 kali water bombing. Kepala BPBD Riau mengakui tim darat di lapangan kewalahan memadamkan titik api di Siak karena cuaca panas ekstrim dan sumber air dari lokasi karhutla sudah dijangkau.
“Memang laporannya masih memerlukan dukungan tim satgas udara. Karena di sana sedang panas sekali dan lahan yang terbakar tidak ada sumber air disekitarnya sehingga menyulitkan tim udara,” bebernya.
Menurut informasi dari posko Siaga Darurat Karhutla Provinsi Riau yang dipantau Riau Pos, karhutla di Siak menyambut awal pekan ini memang terus meluas. Pekan lalu hanya di Kecamatan Sungai Apit dan kini sudah memasuki Kecamatan Sabak Auh.
Perihal luasan lahan terbakar dan langkah penanganan, BPBD Siak melalui Kepala Pelaksananya Syafrizal yang dikonfirmasi kemarin belum memberikan penjelasan dan informasi lebih lanjut. Demikian pula Kabid Damkar BPBD Siak Irwan Pryatna juga belum memberikan penjelasan hingga berita diturunkan.
Sementara itu Bupati Siak H Alfedri usai dilantik saat dimintai tanggapan soal karhutla yang terus meluas di Siak, meminta komitmen seluruh pihak agar dapat mengoptimalkan langkah penanggulangan di lapangan. Meskipun diakuinya masih bisa diatasi dan dikendalikan, namun langkah bersama menurutnya perlu ditingkatkan.
“Masalah titik api tidak banyak di Siak, dengan tenaga dan personel dari Pemda, BPBD, TNI dan Polri serta Camat, Penghulu semua turun bersama,” kata Alfedri menjawab Riau Pos.
Mengenai dukungan water bombing ke Satgas Udara Siaga Darurat Karhutla Provinsi Riau, menurut Alfedri memang ada lokasi yang kesulitan mendapatkan air untuk memadamkan api. Yakni di wilayah Kampung Lalang.
‘’Kemarin ada sekitar 4 hektar di Sei Apit dan perlu water bombing. Tapi di daerah kami tetap mengiptimalkan personel, dibantu perusahaan dengan dukungan alat berat, jadi seluruh upaya terus dioptimalkan,” pungkasnya.(egp)