BAGANSIAPIAPI (RIAUPOS.CO) - Melakukan aksi penanaman pohon secara konsisten, menjadi upaya yang terus menerus dilakukan Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), berperan menjaga bumi agar tetap hijau dan semakin baik di tempati.
Salah satunya lewat kegiatan penanaman pohon yang kembali digelar DLH Rohil pada saat memanfaatkan momentum peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLHS) yang digelar DLH Rohil di Bagansiapiapi, pekan lalu.
Untuk kegiatan penanaman pohon tersebut dilakukan aksi penanaman sebanyak 500 pohon. Aksi penanaman pohon telah menjadi agenda rutin dari DLH Rohil yang dilakukan sepanjang tahun. Dimana untuk sasaran aksi penghijauan seperti yang tampak di lingkungan Batu Enam, jalan lintas pesisir, tepian Sungai Rokan yang kini telah ditumbuhi tanaman berbagai jenis.
Menggalakkan aksi peduli lingkungan serta mewujudkan wilayah yang hijau, bersih terus dijalankan, kini telah menunjukkan perubahan dimana kesan hijau semakin jelas terlihat.
Aksi penanaman pohon itu sebagai tindak lanjut dari kebiasaan gerakan Kamis Bersih yang digalakkan pemerintah daerah Rohil. Tak hanya pohon yang ditanam adalah untuk perindang, pohon yang ditanami ada juga berupa tanaman buah seperti jambu, mangga, klengkeng, rambutan dan lain-lain.
Kebiasaan baik itu tidak terlepas dari tumbuhnya pemahaman pentingnya sikap peduli lingkungan dengan mengupayakan terwujudnya kebersihan, terjaganya kondisi bersih, melakukan aksi penghijauan dan sebagainya.
Tidak hanya berkutat pada aksi penanaman pohon atau penghijauan saja, hal penting yang tidak boleh diabaikan bagaimana berupaya menekan produksi sampah lewat aksi pemanfaatan atau daur ulang.
Kepala DLH Rohil Suwandi mengatakan, sesuai dengan tema peringatan HLHS yakni “Solusi untuk polusi Plastik” dirinya mengajak masyarakat sebagai bagian dari masyarakat dunia hendaknya berupaya menciptakan lingkungan yang bersih, sehat dan asri untuk kelangsungan makhluk hidup.
Suwandi menerangkan, DLH yang merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah di bidang pengelolaan lingkungan hidup dan salah satu tupoksi DLH adalah pengelolaan sampah dan penghijauan.
Bupati Rohil Afrizal Sintong SIP dalam arahannya menyampaikan sambutan Menteri LHK yang menyebutkan bahwa, peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diselenggarakan setiap tanggal 5 Juni dimulai ketika Majelis Umum PBB tahun 1972 menetapkan 5 Juni sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada saat Konferensi Stockholm.
Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Environment Programme, UNEP) terangnya telah mengumumkan Pantai Gading yang menjadi tuan rumah Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 dengan tema Solusi untuk Polusi Plastik (Solutions to Plastic Pollution) dengan mengusung kampanye #beatplasticpollution.
Polusi plastik sebutnya, adalah ancaman nyata yang berdampak pada setiap komunitas di seluruh dunia. Diproyeksikan oleh UNEP bahwa pada 2040 akan terdapat 29 juta ton plastik masuk ke ekosistem perairan. Melalui Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023, maka diserukan semua stakeholders, untuk bersama-sama menemukan dan memperjuangkan solusi untuk polusi plastik ini.
“Di mana, sesuatu yang bersejarah telah terjadi pada sesi kelima United Nations Environment Assembly (UNEA-5.2) pada 2 Maret 2022. Sebanyak 175 perwakilan dari negara-negara di dunia menyatakan dukungannya terhadap kesepakatan internasional untuk mengakhiri polusi plastik,” kata Afrizal, membacakan sambutan Menteri LHK.
Resolusi yang diadopsi tersebut disebut sebagai Resolusi Polusi Plastik dan secara spesifik membahas soal penanggulangan polusi plastik dalam satu siklus penuh, mulai dari sumbernya sampai ketika berakhir di laut.
“Diproyeksikan perumusan rancangan perjanjian global yang mengikat secara hukum dengan target rampung di akhir tahun 2024,” katanya.
Perjanjian yang mengikat tersebut diharapkan akan mengakomodir beragam alternatif solusi yang bisa ditempuh untuk menyelesaikan masalah plastik dari siklusnya.
Hal itu antara lain dengan merancang produk dan material yang bisa didaur ulang dan digunakan kembali, sampai pada mendorong kolaborasi internasional untuk memfasilitasi pemerataan akses teknologi, peningkatan kapasitas SDM, serta kerja sama teknis dan keilmuan.
“Resolusi Plastik ini langkah besar dalam upaya dunia memerangi polusi plastik, mengingat semakin mengkhawatirkannya permasalahan plastik yang ikut berperan dalam tiga jenis krisis yang melanda planet kita seperti perubahan iklim, kehilangan biodiversitas, serta polusi,” paparnya.
Dalam sambutan tertulis itu, Menteri LHK RI juga mengatakan bahwa berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (sipsn.menlhk.go.id), di tahun 2022
Indonesia menghasilkan sekitar 68,5 juta ton sampah dan sekitar 18,5 persen diantaranya berupa sampah plastik.
Pemerintah terus mengupayakan pengurangan sampah plastik. Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemerintah telah melakukan berbagai pengaturan diantaranya penerbitan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, PP Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga dan PP 27 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Spesifik serta regulasi turunannya yang mengatur penanganan sampah mulai dari hulu sampai hilir, yang diberlakukan baik pada produsen, masyarakat umum maupun pada pemerintah daerah.
Dalam kesempatan itu, bupati juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kadis DLH beserta seluruh tenaga kebersihan yang selama ini telah bekerja keras bahkan Rohil berhasil mendapatkan predikat adipura.
“Untuk pengelolaan sampah plastik di Kabupaten Rohil akan dianggarkan kembali pembelian mesin pengelola daur ulang sampah plastik,” katanya. (gus)
Laporan Zulfadli, Bagansiapiapi