(RIAUPOS.CO) - PERSOALAN sampah di Kota Bertuah tak pernah ada habisnya. Khususnya sampah yang dimiliki oleh masyarakat di setiap permukiman. Meskipun kerap diangkut oleh petugas dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru, namun tak semua sampah dapat termanfaatkan oleh masyarakat. Padahal limbah sampah kering masih memiliki harga jual jika masyarakat mampu memilahnya.
Kini kesadaran masyarakat terhadap nilai yang diperoleh dari sampah kering dengan cara memilah dan memilih sampah sudah mulai diterapkan oleh masyarakat Perumahan Griya Tika Utama (GTU) RW 014, Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Bukit Raya Kota, Pekanbaru.
Meskipun baru beberapa bulan dibentuk, keberadaan bank sampah mandiri yang dikelola oleh warga setempat mampu menjadikan kawasan permukiman tersebut terbebas dari kesan kumuh seperti yang selama ini mereka keluhkan.
Menurut Pembina Bank Sampah Berkah Madani GTU RW 14 Kelurahan Air Dingin Mizan Asnawi Se Mps Dev kepada Riau Pos, Sabtu (23/10). Bank sampah Berkah Madani RW 14 di wilayah kampung KB Berkah Bersama baru dibentuk selama tiga bulan terakhir dengan memberdayakan para ibu-ibu perumahan tersebut.
Kehadiran Bank Sampah Berkah Madani harus bisa mengubah pandangan masyarakat akan sampah yang dulu dianggap sesuatu yang tidak berguna, sekarang memberikan dampak ekonomi bagi warga. Ia juga menambahkan bahwa proses pengelolaan sampah dimulai dari 3R, yaitu Reduce mengurangi, Reuse atau menggunakan kembali dan Recycle mendaur ulang.
"Mendirikan bank sampah di lingkungan warga memang terasa berat diawal, harus ada sosialisasi dan pendekatan untuk merubah kebiasaan masyarakat, namun jika dijalani secara serius masyarakat ternyata mau berubah," ucapnya.
Meskipun baru seumur jagung, namun Mizan merasa bangga dengan kepedulian masyarakat yang ingin membantu Pemerintah Kota Pekanbaru dalam menangani sampah yang kerap dikeluhkan dan mendapatkan penghasilan lebih dari limbah sampah tersebut. "Tujuan kami ingin mengurangi limbah sampah plastik yang kerap menjadi penyebab banjir di lingkungan kami,” ucapnya.
Lanjut Mizan, kini jumlah nasabah bank sampah berkah Madani sudah mencapai lebih dari 50 orang, dan dalam sepekan mampu menampung sebanyak 200 kilogram sampah kering seperti sampah plastik, kotak, kertas hingga sampah makanan ringan.
Bahkan kini Bank Sampah Berkah Madani telah bekerjasama dengan salah satu koperasi yang ada di Kota Bertuah, untuk menampung sampah yang telah dikumpulkan melalui bank sampah berkah Madani.
"Jadi setiap sampah kering itu ada nilai harganya. Jadi masyarakat tak lantas mengantarkan sampah-sampah tersebut ke bank sampah. Mereka harus memilahnya terlebih dahulu sesuai dengan jenisnya. Barulah bisa kami berikan harga jual yang dikumpulkan kedalam buku tabungan," imbuhnya.(ali)
Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Pekanbaru