RIAUPOS.CO - KETIKA jiwa muda masih aktif menggelora, kita sebagai generasi muda selalu ingin melakukan sesuatu agar dapat mengisi semangat yang dirasakan. Generasi muda merupakan tonggak dari perjuangan bangsa ini dalam hal upaya meraih kemerdekaan. Dengan semangat kepemudaan, bangsa ini bisa ikut terbantu berjuang untuk meraih kemerdekaan. Generasi muda juga merupakan salah satu penentu bagaimana masa depan bangsa ini bisa berlanjut. Oleh karena itu, berbagai aktivitas kepemudaan merupakan investasi krusial bagi pembangunan ibu pertiwi.
Kita dapat melihat bagaimana reaksi para mahasiswa dalam mengannggapi bencana kabut asap yang terjadi di Provinsi Riau. Para pemuda begitu bersemangat dalam menyuarakan aspirasi rakyat akan derita yang selama ini dialami saat bencana kabut asap. Tak hanya sekedar berdemonstrasi, mereka juga melakukan berbagai aksi sosial seperti pembagian masker kepada pengguna jalan, aktif mengkampanyekan pentingnya hutan serta bahayanya pembakaran lahan secara sembarangan. Lebih dari itu, mereka juga giat melakukan inovasi untuk menemukan cara dalam penanggulangan bahaya kabut asap.
Tidak hanya dikalangan mahasiswa, siswa pelajar SD, SMP dan SMA/SMK pun berlomba-lomba untuk aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan, terutama pada kegiatan adiwiyata. Para pelajar turut aktif dalam membudayakan pendidikan berwawasan lingkungan serta giat untuk melakukan penghijauan di sekolah masing-masing dengan harapan agar kelak dikemudian hari mereka bisa menjadi insan penyelamat lingkungan.
Para pelajar juga turut serta memberi edukasi kepada masyarakat sekitar tentang pentingnya menanam pohon bagi keberlanjutan kehidupan. Diharapkan dengan adanya pendidikan lingkungan sejak dibangku sekolah ini, para pelajar dapat tumbuh menjadi motor penggerak penyelamat lingkungan bagi bangsa ini untuk kedepannya.
Walaupun, beberapa pekan ini aktivitas sekolah diliburkan karena bencana kabut asap, semangat generasi muda pun tetap tak berhenti untuk menyuarakan pentingnya menjaga hutan dan lingkungan dalam mencegah bahaya kabut asap ini. Seperti, kalau kita lihat di luar Riau, banyak para pelajar di bangku sekolah yang mengkampanyekan tentang bahaya membakar hutan secara sembarangan, pengumpulan dana untuk membeli masker bagi saudara yang ada di Riau serta ikut menunjukkan rasa sosial mereka bagi saudara-saudara yang ada di Riau yang tidak bisa mengikuti pendidikan karena bencana kabut asap.
Tak hanya itu, para pelajar di Riau juga aktif menunjukkan tulisan-tulisan mereka tentang harapan mereka agar bencana kabut asap ini dapat berakhir dan mereka dapat bersekolah seperti semula. Kalau kita tidak melakukannya sekarang, lalu kapan lagi. Kalau generasi muda dari sekarang tidak aktif menjadi motor penyelamat limgkungan, mau dibawa kemana nasib bangsa ini dikemudian hari.
Melihat semangat generasi muda untuk menjadi motivator penggerak dalam upaya penyelamatan lingkungan, kita bisa optimis bahwa kita bisa berharap mereka merupakan insan penyelamat lingkungan bagi sekitarnya di masa depan. Melalui peringatan hari sumpah pemuda 28 Oktober 2015 ini, mari kita jadikan sebagai momen untuk membangkitkan kembali semangat generasi muda sebagai yang terdepan dalam hal pelestarian lingkungan. ***
