Sedangkan meningitis yang disebabkan oleh jamur sangat jarang. Jenis ini biasanya diderita orang yang mengalami gangguan daya tahan tubuh seperti pada penderita AIDS.
Hal tersebutlah yang membuat imuninasasi meningitis itu diperlukan. Lalu, usia berapa harusnya imunisasi? Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan untuk melindungi anak dari meningitis yakni dengan imunisasi rutin lengkap yang terdiri dari imunisasi dasar lengkap dan imunisali lanjutan. Imunisasi dasar lengkap disesuaikan dengan usia anak.
‘’Nah, meningitis (radang selaput otak, red) dapat dicegah dengan memberikan imunisasi DPT-HB-Hib yang disebabkan oleh infeksi kuman Hib yakni pada usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan dan pada usia 18 bulan,” terangnya.
Dokter Nurhayati melanjutkan, Pemerintah Saudi Arabia pun mewajibkan vaksinasi meningitis bagi jamaah haji dan umrah. Setiap jamaah dari negara manapun diminta untuk menyerahkan sertifikat yang menerangkan telah disuntik vaksinasi meningitis mengingokokus minimal 10 hari sebelum datang di Arab Saudi.
Tujuannya adalah untuk melindungi jamaah haji dan umrah dari penularan penyakit meningitis selama 3 tahun. Selain itu untuk mencegah penuralan antar jamaah dari seluruh dunia serta mencegah penularan meningitis kepada keluarga di Tanah Air.
Orang yang tidak imunisasi menyebabkan mereka lebih mudah tertular penyakit berbahaya salah satu nya adalah meningitis dibanding dengan anak yang telah diimunisasi karena fungsi imunisasi sendiri adalah agar terbentuk kekebalan terhadap penyakit.
Oleh karena itu, dokter Nurhayati mengimbau untuk orang tua agar lebih mawas mengenai imunisasi meningitis.
“Seperti kata pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati. Maka, sebaiknya jadwal imunisasi anak harus diikuti. Jika ada kendala mengenai jadwal imunisasi, bisa ditanyakan langsung ke dokter maupun bidan atau perawat di Posyandu terdekat,” terangnya lagi.
Terkait capaian imunisasi, cakupan imunisasi dasar lengkap pada 2017 mencapai 92,04 persen, melebihi target yang telah ditetapkan yakni 92 persen dan imunisasi DPT-HB-Hib Baduta mencapai 63,7 persen, juga melebihi target 45 persen.
Sementara tahun ini terhitung Januari hingga Maret imunisasi dasar lengkap mencapai 13,9 persen, dan imunisasi DPT-HB-Hib Baduta mencapai 10,8 persen. Target cakupan imunisasi dasar lengkap 2018 sebesar 92,5 persen dan imunisasi DPT-HB-Hib Baduta 70 persen menurut data dari Menteri Kesehatan.
Agar terbentuk kekebalan masyarakat yang tinggi, diperlukan cakupan imunisasi dasar dan lanjutan yang tinggi dan merata di seluruh wilayah, bahkan sampai tingkat desa. Bila tingkat kekebalan masyarakat tinggi, maka yang akan terlindungi bukan hanya anak-anak yang mendapatkan imunisasi tetapi juga seluruh masyarakat.
Dalam rangka mencapai cakupan imunisasi yang tinggi maka penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi rutin lengkap sehingga mau dan mampu mendatangi tempat pelayanan imunisasi.(azr/int)