Tim mendaki diduga menelusuri sisi sudut dari bukit piramida. Semakin ke atas, semakin jelas kenyataan bahwa bukit yang didaki berbentuk piramid ini dibalut batu. Setiap pijakan selalu menginjak batu-batuan besar. Bahkan batu-batu yang ukurannya besar dan terlihat bekas dipahat itu sudah diselimuti semak-semak belukar. Diselimuti tanaman resam. Nyaris tidak ada terlihat tanaman hutan di sekeliling bukit ini.
Untuk menggapai puncak bukit tantangan kian berat. Bukit yang terlihat tegak itu sulit dijangkau tanpa ada alat bantu. Seperti tali sebagai tempat bergantung. Dengan tali yang diikat di salah satu pohon dipuncak bukit, rombongan pun berupaya naik ke puncak. Jika tidak dibantu tali nilon itu, tidak mungkin bergantung di semak-semak untuk menuju puncak. Berpotensi jatuh. Apalagi batu besar menanti. Batu-batu itu terlihat tersusun rapi menyelimuti bukit. Satu per satu pun rombongan berhasil naik ke puncak.
Di puncak hanya ada tempat duduk. Ukurannya diperkirakan 3 meter persegi. Itupun telah ditutupi tanaman jenis paku bercampur tanah denga ketebalan diperkirakan kurang dari satu meter. Batu-batu yang menutupi ruang ukuran 3 meter persegi itu terlihat jelas menutupi bukit yang diduga piramida itu. Sebagian batu-batu itu ada yang telah diangkat. Batu ukurannya bervariasi. Ukurannya terlihat kecil. Tapi terasa berat saat diangkat.
Menurut Sekda Kuansing Dianto Mampanini, batu ini tidak batu biasa. Namun batu yang sudah dipahat. Lalu disusun rapi. Sehingga membentuk sebuah bangunan piramida. "Setelah melihat dari dekat. Ini semakin memperkuat keyakinan kami, bahwa ini benar adalah bukit yang berbentuk piramida. Dan saya rasa ada kaitannya dengan Kerajaan Kandis," ungkap Dianto.
Ia berharap Pemerintah Pusat melalui Badan Arkeolog Nasional (BAN) secepatnya mengambil langkah tegas. Agar sejarah peradaban manusia di nusantara ini bisa terungkap.
"Kami dari pemerintah daerah mendesak ada tim dari pusat secepatnya melakukan tindakan nyata untuk menguak hal ini," ujarnya.
Menurut salah seorang pemangku adat setempat, Hamidin, di sekitaran sini dulunya dikenal Tungku Tigo Sajorangan. Ia meyakini, tiga bukit di sekitaran bukit piramida yang baru ditemukan itu adalah Tungku Tigo.