KUANTAN SINGINGI

BPKAD Akui Keuangan Daerah Menipis

Kuantan Singingi | Kamis, 26 November 2020 - 10:16 WIB

(RIAUPOS.CO) - Saat ini, kondisi keuangan daerah Kabupaten Kuansing semakin menipis. Hal itu disebabkan beberapa faktor, selain belum masuknya dana perimbangan juga disebabkan rendahnya capaian realisasi pendapatan asli daerah (PAD) dari sejumlah OPD.

Menurut Kepala BPKAD Kuansing Hendra AP MSi saat dihubungi, Rabu (25/11) mengakui bahwa kondisi keuangan hingga akhir tahun menipis.


"Iya. Keuangan Kuansing saat ini memang menipis. Harapan kita tentu ada penambahan di PAD nantinya," kata Hendra.

Apabila dana perimbangan tidak masuk dan target PAD tidak tercapai, maka kemungkinan akan terjadi tunda bayar pada 2020. "Kita berharap ini tidak terjadi," kata Hendra.

Berdasarkan data dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), sejumlah OPD yang masih sangat rendah capaian PAD-nya di antaranya, Dinas Pertanian. Dari Rp2,1 miliar yang ditargetkan baru terealisasi sampai November 2020 sekitar 1,13 persen.

Kemudian Dinas Kesehatan dengan target Rp11,3 miliar baru terealisasi 7,98 persen. Lalu Dinas Perhubungan dari target Rp1,050 miliar terealisasi baru 17,27 persen. Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan target Rp300 juta realisasi 20,53 persen.

Sementara Bapenda dari target Rp29,8 miliar terealisasi 74,10 persen, BPKAD dari Rp18 miliar baru terealisasi 27,56 persen. RSUD Telukkuantan target Rp22 miliar terealisasi 82,58 persen. Dinas PUPR target Rp3,7 miliar terealisasi 44,88 persen.

Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perdagangan dan Perindustrian target Rp979 juta terealisasi 46,57 persen. Sekretariat Daerah target Rp700 juta terealisasi 5,95 persen. Dinas Lingkungan Hidup target Rp343 juta terealisasi 52,92 persen. Selanjutnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan target Rp125 juta terealisasi 38,31 persen.

Kepala Bapenda Jafrinaldi mengatakan, seluruh OPD sudah disurati agar bekerja semaksimal mungkin.(adv)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook