Bentrokan di Kuansing, Tiga Ditetapkan Tersangka

Kuantan Singingi | Selasa, 25 Oktober 2022 - 08:50 WIB

Bentrokan di Kuansing, Tiga Ditetapkan Tersangka
Kapolres Kuansing AKBP Rendra Oktha Dinata SIK MSi, Kasat Reskrim AKP Linter Sihaloho SH, dan Kasi Humas AKP Tapip Usman SH memberi keterangan pers kejadian bentrokan antara kelompok tani dan pihak perusahaan, di Mapolres Kuansing, Senin (24/10/2022). (DESRIANDI CANDRA/RIAUPOS.CO)

KUANTAN SINGINGI (RIAUPOS.CO) - Polres Kuantan Singingi (Kuansing) bertindak cepat mengamankan bentrokan yang terjadi antara Kelompok Tani Maju Sejahtera dengan pekerja PT Barito Riau Jaya (BRJ), Jumat (21/10) lalu di Desa Muara Langsat Kecamatan Sentajo Raya.

Situasi dan kondisi di lapangan pun telah kembali kondusif. Namun tiga orang dari kedua kubu ditetapkan sebagai tersangka. Satu orang dari PT BRJ berinisial A yang juga korban. A mengalami luka robek di bagian kepala.


Dua orang warga dari kelompok tani Maju Sejahtera berinisial S dan G. Mereka bertiga di duga menjadi pemicu bentrokan. 

"Jadi ada tiga orang yang kita amankan. Satu dari perusahaan dan dua dari kelompok tani,"kata Kapolres Kuansing AKBP Rendra Oktha Dinata SIK MSi didampingi Kasat Reskrim AKP Linter Sihaloho SH dan Kasi Humas AKP Tapip Usman SH dalam konferensi pers, Senin (24/10) di Mapolres Kuansing.

Menurut kapolres,  sejumlah barang bukti seperti satu buah senjata api softgun, kampak dan beberapa golok atau orang ikut diamankan. Senjata api softgun adalah milik tersangka A pekerja PT BRJ yang direbut kelompok tani saat terjadi bentrokan.

Polres masih melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap kemungkinan tersangka lain dalam bentrokan itu. Bentrokan itu, di picu saling klaim lahan perkebunan sawit seluas 500 hektare. Kelompok tani mengklaim, lahan itu milik mereka yang sudah lama mereka garap. Sementara PT BRJ mengklaim lahan mereka sejak tahun 2007.

"Sebetulnya, sudah dilakukan upaya mediasi antara kedua belah pihak oleh kecamatan dan polsek. Kita minta kedua belah pihak saling menahan diri,"ujar kapolres lagi.

Untuk mengantisiapasi peristiwa bentrokan antar kedua kubu terulang, Kapolres Rendra sudah menginstruksikan pada polsek se­tempat agar melakukan patroli, menjaga dan mengawasi areal kebun yang disengketakan itu.

"Saya sudah menginstruksikan pada  kapolsek untuk mengamankan dan patroli lahan yang disengketakan itu. Lahan yang berperkara ini tidak dikelola oleh orang,"katanya.

Polres, sebut Rendra juga tengah melakukan penyelidikan soal keabsahan atau legalitas kepemilikan lahan kebun itu, apakah pihak kelompok tani atau PT BRJ dan pihak ketiga lain yang juga ada yang mengklaim. 

Kasus konflik lahan, diakui Rendra memakan waktu yang cukup lama, apalagi soal legalitasnya. Dalam penanganan perkara ini, Polres akan bekerja sama dengan dinas terkait untuk melihat keabsahan kepemilikan lahan.  

Pasalnya, ada kelompok lain yang juga mengklaim lahan yang persis sama dan sedang di tangani Polres Ku­ansing. 

Sementara Kasat Reskrim AKP Linter Sihaloho SH menambahkan, Jumat (21/10) sekira jam 08.00 WIB, pekerja PT BRJ inisial A sedang melakukan patroli di lahan yang bersengketa antara PT BRJ dengan kelompok tani.

Saat patroli ditemukan, sekitar puluhan warga dati kelompok tani sedang melakukan pemanenan kelapa sawit di lahan tersebut. A,  melarang mereka untuk melakukan pemanenan namun kelompok tani tidak terima karena menurut mereka PT BRJ tidak memenuhi kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya, dimana pihak PT BRJ hanya melarang kelompok tani, sedangkan mereka tetap memanen buah sawit sehingga keributan yang mengakibatkan A mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul warga.

Kemudian A,  lari ke barak pekerja PT BRJ di Desa Sako Marga Sari Kecamatan Logas Tanah Darat dan diikuti oleh Kelompok Tani Maju Sejahtera sampai ke barak.

Sempat terjadi negosiasi antara pekerja PT BRJ dengan kelompok tani. Pada saat sedang terjadi negosiasi kelompok masyarakat yang berada sekitar 100 meter dari lokasi negosiasi melakukan pengrusakan terhadap barak sehingga memicu terjadinya bentrok yang mengakibatkan korban.

"Ada enam orang luka-luka. Empat dari perusahaan dan dua kelompok tani,"ujarnya.(gem)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook