TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Pengunjung air terjun Guruh Gemurai Desa Kasang Kuantan Mudik mengeluhkan kondisi air yang keruh seperti susu bercampur tanah di obyek wisata kebanggaan masyarakat Kuansing itu.
Kondisi yang memprihatinkan tersebut sudah berlangsung dua bulan belakangan. Penyebabnya diduga akibat pembangunan jalan di dalam kawasan hutan yang ada di bagian hulu air terjun Guruh Gemurai.
"Sudah dua bulan kondisi air terjun di Guruh Gemurai keruh seperti susu bercampur tanah," ujar pengelola objek wisata air terjun Guruh Gemurai, Umar Hamzah kepada wartawan, Selasa (23/11/2021) kemarin.
Pengunjung yang terlanjur datang ke objek wisata ini, katanya, sering mengutarakan kekecewaan mereka terhadap air yang keruh bercampur tanah tersebut.
"Dulu pengunjung yang datang melihat air yang jernih dan bening tanpa tanah. Sekarang keruh seperti air susu bercampur tanah," ujarnya.
Ya. Banyak pengunjung yang kecewa dengan kondisi air ini. Penyebabnya, menurut Umar, diduga akibat adanya pembuatan jalan dibagian hulu. Sehingga sungai dan anak-anak sungai yang bermuara ke air terjun Guruh Gemurai menjadi keruh dan bercampur tanah apalagi saat hari hujan.
Kondisi ini katanya sudah disampaikan ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kuansing agar mendapat solusi. Sebab liburan akhir tahun 2021 akan segera tiba.
"Kalau kondisi air terjun seperti sekarang ini tentu akan mengurangi daya tarik wisatawan datang ke air terjun Guruh Gemurai," katanya.
Laporan: Juprison (Telukkuantan)
Editor: Erwan Sani