TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Festival pacu jalur tidak hanya di tonton dan di nikmati oleh masyarakat Kuantan Singingi, tapi terbuka untuk umum dan khalayak ramai. Keunikan tradisi dan budaya pacu jalur, ikut menarik perhatian dari siswa/siswi SMAN 7 Pekanbaru. Para siswa/siswi ini tertarik untuk menggali kearifan lokal dari pacu jalur.
"Kita ingin melihat dan menggali kearifan lokal dari tradisi pacu jalur ini," sebut Kepala Sekolah SMAN 7 Pekanbaru, Nurhafni, Ahad (21/8/2022) di lapangan Limuno Teluk Kuantan.
Menurut Nurhafni, ada sebanyak 69 orang rombongan SMAN 7 Pekanbaru yang ikut menyaksikan Pacu Jalur 2022 ini,
Kedatangan mereka, kata kepala sekolah asal Kuantan Mudik ini, juga terkait proyek profil pelajar Pancasila. Program ini merupakan salah satu bentuk dari esensi nyata Kurikulum Merdeka.
Esensi dari Kurikulum Merdeka adalah memberikan ruang seluas-luasnya pada peserta didik untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan fitrahnya sebagai manusia.
Untuk pembelajaran SMAN 7 Pekanbaru, sebagai sekolah penggerak dengan kurikulum merdeka, projek profil pelajar Pancasila dengan tema kearifan lokal memberikan ruang seluas-luasnya bagi peserta didik untuk menemukan cara terbaik bagi mereka sehingga potensi-potensi kemanusiaan yang sudah ada dalam diri mereka tumbuh dan berkembang dengan baik berdasarkan pengalaman-pengalaman yang di lewati.
Dinamakan Outing Class, merupakan kegiatan belajar mengajar yang diadakan di luar kelas yang tidak dilakukan di dalam kelas pada umumnya. Outing Class ini merupakan media yang paling efektif dan efisien dalam menyampaikan pembelajaran yang bukan didasarkan dari teori saja tapi juga pembuktian di lapangan secara langsung.
"Dan yang dilakukan oleh siswa/siswi SMAN 7 Pekanbaru menyaksikan festival pacu jalur tradisional Kuantan Singingi bagian dari outing class," paparnya.
Bahkan peserta didik ikut belajar membuat lemang dan kare-kare salah satu jenis makanan tradisional Kuansing.
Laporan: Desriandi Candra (Telukkuantan)
Editor: Eka G Putra