INFRASTRUKTUR

Sejarah Gedung Abdoel Rauf, Kini Kondisinya Memprihatinkan

Kuantan Singingi | Senin, 18 Juli 2022 - 15:23 WIB

Sejarah Gedung Abdoel Rauf, Kini Kondisinya Memprihatinkan
Kondisi gedung serbaguna Abdoel Rauf kondisinya sangat memprihatikan. Foto Senin (18/7/2022). (DESRIANDRI CHANDRA/RIAUPOS.CO)

TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Gedung serba guna Abdoel Rauf, kondisinya kini semakin memprihatinkan. Semak dan tidak terurus. Bahkan di dalam gedung kebanggaan Kuansing itu, juga tak terurus.

Pemandangan itu bisa di lihat dari ruas Jalan Teluk Kuantan-simpang rumah dinas jabatan bupati. Posisinya persis bersebelahan dengan bangunan terbengkalai Hotel Kuansing.


Kondisi ini mengundang rasa keprihatinan dari mantan Wakil Bupati Kuansing Drs H Zulkifli MSi. Kepada Riaupos.co, pria yang juga pernah menjabat sebagai Sekda Kuansing itu, menceritakan di awal berdiri Kabupaten Kuantan Singingi tahun 2.000, Pemkab Kuansing belum mempunyai gedung pertemuan yang representatif, hanya satu-satunya gedung Balai Adat Teluk Kuantan yang berlokasi di belakang Kantor Camat Kuantan Tengah dengan daya tampung yang sangat terbatas. 

Di masa pemerintahan almarhum Rusjdi S Abrus sebagai Pjs Bupati Kuansing, ia yang saat itu masih Ketua Bappeda menyampaikan idenya pada Pjs Bupati Rusjdi S Abrus untuk meminta bantu kepada PT RAPP untuk membangun gedung pertemuan. Usulannya itu di setujui.

Lalu dirinya pun berkoordinasi dengan almarhum Kepala Dinas PU Kabupaten Kuansing saat itu Ir Mahdili untuk menyiapkan gambar dan lokasinya di lokasi sekarang. Setelah gambar selesai, menyiapkan surat pada PT yang diantarkannya langsung.

Tidak sampai 15 hari, kata Zulkifli, datanglah jawaban surat dari PT RAPP. Mengundang bupati dan para pihak terkait ke Kerinci. Manajemen PT RAPP meminta Pemkab mengekspose rencana tersebut. 

PT RAPP menyetujui, dengan syarat mereka yang mengerjakan langsung, dan Pjs Bupati menyetujuinya. Setelah bangunan itu selesai dan sangat refresentatif saat itu dan semua acara-acara yang besar diselenggarakan disitu. 

Pemberian nama gedung tersebut dimasa Bupati almarhum H Asrul Jaafar dengan persetujuan dari keluarga almarhum Abdoel Rauf, yaitu Profesor Dr Maswadi Rauf. 

"Terpilihnya Bupati dan Wakil Bupati Kuansing  H Sukarmis dan H Mursini ( 2006 - 2011 ) pelantikannya di gedung pertemuan Abdoel Rauf. Pelantikan Bupati periode kedua ( 2011 - 2016 ) H Sukarmis dan H Zulkifli juga di gedung itu. Pelantikan yang kedua kali saya sebagai Sekda juga di gedung itu,  tahun 2005 menggantikan H Rasiman Rauf," ujar Zulkifli.

Tokoh pendiri Kuansing ini membeberkan, pada tahun 2012 gedung Abdoel Rauf  dijadikan kantor bupati, karena kantor bupati yang sekarang sedang di renovasi. Pada tahun 2015 gedung Abdoel Rauf direnovasi dan dijadikan ruang pertemuan Hotel Kuansing. "Semenjak itulah gedung Abdoel Rauf tidak berfungsi sampai sekarang, statusnya sudah masuk ranah hukum ditangani oleh Kejaksaan Negeri Kabupaten Kuansing," paparnya.

Karena masih belum tuntasnya kasus hukum gedung Abdoel Rauf yang jadi kebanggaan masyarakat Kuansing, kondisinya saat ini sangat memprihatinkan, tidak terawat. Jika pihak Kejaksaan segera menuntaskan kasus hukum, khusus untuk gedung Abdoel Rauf, Zulkifli yakin pemerintahan sekarang bisa menyelesaikan dan memfungsikan gedung tersebut. 

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kuansing, Nurhadi Puspandoyo SH MH kepada  Riaupos.co menjelaskan, soal gedung Abdoel Rauf pihaknya tengah melakukan penyelidikan. 

Nurhadi menduga, kondisi gedung Abdoel Rauf sekarang ada kaitannya dengan Hotel Kuansing. Karenanya, mulai Senin (18/7/2022) dan Selasa (19/7/2022), Kejari Kuansing memanggil pihak terkait kondisi gedung Abdoel Rauf .

"Ya itu. kita melakukan penyelidikan (Lid) untuk pengadaan tanah tahun 2013 dan tahun 2014 Hotel Kuansing. Mungkin di dalamnya ada tanah pengadaan Abdoel Rauf", kata Nurhadi. 
 

Laporan: Desriandri Chandra (Telukkuantan)

Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook