TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Penyebaran Covid-19 di Kuansing kian membahayakan. Karena itu, Ketua Komisi II DPRD Kuansing Muslim SSos MSi mendesak Pemkab Kuansing agar melibatkan pihak perusahaan dalam memutus mata rantai penyebaran virus yang menbahayakan itu di Kuansing.
“Kalau di lingkungan perusahaan, kami lihat itu ketat. Seperti yang dierapkan PT TBS di Kuantan Mudik. Hanya saja, akses keluar masuknya orang dan barang di pemukiman masyarakat yang longgar. Ini perlu sinergi. Ini perlu sinergi, antara pemerintah dengan perusahaan,” kata Muslim, usai meninjau posko pencegahan Covid-19 di kawasan perusahaan PT Tri Bakti Sarimas, Kuantan Mudik, baru-baru ini.
Senada dengan Muslim, Wakil Ketua Komisi II Darwis ST juga menyarankan agar pemerintah setempat, baik pemerintahan desa, kecamatan dan juga kabupaten harusnya melibatkan perusahaan dalam mencegah Covid-19 ini.
“Karena kami melihat, wilayah Pucuk Rantau ini kan berbatasan langsung dengan Dharmasraya Sumbar. Ini harus dijaga ketat sebenarnya. Karena kami melihat, sangat longgar pengawasan di wilayah perbatasan ini. Dan perusahaan siap membantu. Tapi sayang, pemerintah tidak gesit soal ini. Longgar saja oleh mereka,” jelasnya.
Kondisi berbeda terlihat di wilayah perusahaan, seperti TBS. Menurut Darwis, akses keluar masuk orang dan barang dijaga ketat. Akan tetapi ketika akses masuk ke perkampungan masyarakat, Ia melihat, longgar sekali.
“Sudahlah pos di wilayah perbatasan tidak dijaga. Akses-akses masuk ke kampung pun sangat longgar. Maka, kami mendesak agar pemerintah berkoordinasi dan melibatkan perusahaan soal ini. Karena setelah kami tinjau, perusahaan itu siap membantu dalam hal apapun. Hanya saja, pemerintah tu sekarang yang kurang gesit,” pungkasnya.
Kedepan, politisi Hanura ini ingin agar pemerintah tidak hanya berharap mendapat bantuan sembako saja. Itupun dilihat Darwis, hanya bantuan ala kadar. Akan tetapi, aksi nyata dari perusahaan dalam memerangi corona ini juga harus ada.(jps)