TELUKKUANTAN (RIAU POS.CO) - Curah hujan sepekan ini terbilang tinggi di Kuansing. Hampir setiap hari hujan melanda negeri jalur sehingga menyebabkan desa-desa yang berada di pinggiran sungai Kuantan dan anak sungai sekitar desa, meluap.
Luapan itu berdampak pada pemukiman warga. Ahad (12/3/2023) malam hingga Senin (13/3/2023) hujan deras kembali melanda. Akibatnya, puluhan pemukiman warga di Desa Petahapan, Kecamatan Gunung Toar, terendam. Luapan itu berasal dari Sungai Petapahan yang tak mampu menampung curah hujan yang lebat.
Ini menambah jumlah desa di Kuansing yang terendam banjir. "Benar. Hujan lebat sehari semalam sejak Ahad kemaren, membuat air sungai Petapahan meluap. Menyebabkan puluhan rumah sekitar terendam, " kata Kalaksa BPBD Kuansing H Yulizar menjawab Riaupos.co, Senin (13/3/2023) di Teluk Kuantan.
BPBD, kata Yulizar baru saja turun meninjau dan mendata pemukiman warga yang terdampak banjir di Desa Petapahan. Dari hasil hitungan sementara di lapangan, banjir yang melanda Desa Petapahan, Kecamatan Gunung Toar menyebabkan 170 rumah terendam dengan ketinggian sampai 1 meter.
Selanjutnya, di Desa Pantai 106 rumah, Desa Lubuk Ramo 55 rumah dan Desa Air Buluh Kecamatan, Kuantan Mudik ada 30 rumah warga yang terendam.
"Jadi ada empat desa di Kuansing yang terendam banjir dengan 361 rumah, " papar Yulizar.
Di tiga Desa di Kecamatan Kuantan Mudik, luapan air sungai bertambah hingga 1,5 meter. BPBD bersama Dinas Sosial, sudah menyalurkan bantuan sembako pada warga.
Tim BPBD Kuansing, terus melakukan pemantauan kondisi banjir di lapangan. Sejauh ini, banjir yang melanda belum ada korban jiwa. "Tidak ada korban jiwa. Hanya kerugian materil yang dialami warga. Namun kami menghimbau, warga tetap waspada dengan kondisi saat ini, " ujarnya.
Laporan: Desriandri Chandra (Telukkuantan)
Editor: E Sulaiman