JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Ancaman bom diterima maskapai penerbangan Batik Air rute Kupang-Jakarta. Teror itu justru didapat dari penumpangnya sendiri. Insiden tersebut terjadi saat petugas keamanan Avsec melakukan pengecekan barang melalui X-Ray.
Petugas mencurigai sebuah koper yang dibawa salah seorang penumpang.
Lantas, Avsec langsung menginformasikan kepada pihak Batik Air untuk memanggil yang bersangkutan agar bisa dilakukan pengecekan manual yang disaksikan pemiliknya.
Rupanya, koper yang dibawa penumpang bernama Endang Hendi Susandi itu terdapat tabung berisi cairan (baigon).
"Avsec menahan tabung berisi cairan (baigon) dikarenakan membahayakan penerbangan, setelah tabung cairan dikeluarkan kemudian koper berwarna coklat tersebut dipersilakan untuk dibawa ke pesawat," tulis pihak Batik Air melalui keterangan resminya, Sabtu (27/12).
Tidak berhenti di situ, Endang pun kemudian melakukan boarding. Saat naik tangga pesawat, penumpang asal Sukabumi, Jawa Barat itu mengatakan ke pramugari: "Kalau saya bawa bom gak boleh ya".
Ucapan tersebut sontak membuat pramugari was-was dan melaporkan kepada kapten pilot dan meneruskan ke Avsec serta pihak Bandara El Tari, Kupang.
Seluruh penumpang di dalam pesawat pun diturunkan dan diarahkan ke ruang tunggu Bandara, kemudian dilakukan pengecekan ulang melalui X-Ray.
Tim Gegana dan pihak Lanud El Tari juga melakukan penyisiran di dalam pesawat dan bagasi pesawat. Hasilnya, tidak ditemukan apa-apa.