Satriandi Tewas Diterjang Empat Peluru

Kriminal | Rabu, 24 Juli 2019 - 10:55 WIB

Satriandi Tewas Diterjang Empat Peluru
BARANG BUKTI: Kapolda Riau Irjen Pol Drs Widodo Eko Prihastopo MM memperlihatkan barang bukti berupa senjata laras panjang saat konferensi pers penangkapan bandar narkoba di Mapolda Riau, Pekanbaru, Selasa (23/7/2019). (EVAN GUNANZAR/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Pelarian Satriandi selama hampir dua tahun, akhirnya terhenti. Pecatan anggota Polri beserta rekannya, Ahmad Royani tewas diterjang timah panas dalam upaya penangkapan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau.

Proses penangkapan bandar narkoba dan buronan kasus pembunuhan yang kabur dari Lapas Pekanbaru berlangsung, Selasa (23/7) sekitar pukul 06.30 WIB. Penggerebekan turut diwarnai baku tembak antara pelaku dan pihak kepolisian.
Baca Juga :200 Tersangka, 1 Kg Lebih Sabu Berhasil Diamankan

Seperti halnya terlihat di tempat persembunyiannya berada di Perumahan Palma Residence Nomor A6 Jalan HR Soebrantas Gang Sepakat, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan. Di bagian depan rumah berwarna putih tampak sekitar delapan bekas tembakan, empat di antaranya mengarah ke kaca jendala sedangkan sisa mengarah ke dinding yang tak jauh dari kamera pengintai.

Kemudian, juga terlihat puluhan anggota kepolisian yang berada di lokasi. Mereka diketahui tengah melakukan pengamanan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) pascapenggerebekan tersebut. Selain itu, tim Gegana Brimob Polda Riau turut dikerahkan untuk melakukan penyisiran adanya dugaan bahan peledak di rumah tersebut.

Lukman, salah seorang warga kepada Riau Pos mengaku, sempat beberapa kali mendengar suara letusan senjata api (senpi) di rumah yang ditempati Satriandi. Pada penangkapan itu, ditambahkannya, ada orang tewas dan satu orang kritis akibat luka tembak.

“Saya dengar ada empat kali suara tembak. Ada dua orang mati,” kata Lukman.

Disampaikan pria berusia 40 tahun itu, rumah yang ditempati pecatan anggota Polri merupakan kediaman milik mertuanya. Namun, sudah berapa lama Satriandi berada di sana, Lukman mengaku, tidak mengetahuinya. Selain itu, lanjut Lukman, warga pun sudah diberitahu untuk tidak keluar rumah sekitar pukul 07.00 WIB. Baru setengah jam kemudian terjadi suara letusan senjata api.(rir/*1/ted)

>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos

Editor: Eko Faizin









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook