SIAK (RIAUPOS.CO) - Gara-gara mengirim SMS kepada wanita yang telah bersuami MT (45), seorang lelaki berinisial EG (46) tewas dengan luka mengenaskan di tubuhnya, Selasa (21/4/2020).
EG warga Kabupaten Pelalawan tewas di tangan pelaku HS (51) yang diduga cemburu saat membaca SMS di HO istrinya, MT, hingga nekat melakukan penganiayaan menyebabkan korban meninggal dunia. Saat ini pihak kepolisian masih mengejar pelaku HS yang melarikan diri.
Pelaku dan korban merupakan warga Kabupaten Pelalawan yang memiliki kebun kelapa sawit di wilayah Kecamatan Kerinci Kanan Kabupaten Siak. Saat kejadian korban EG sedang memanen buah sawit di kebun miliknya.
"Korban EG meninggal dunia disebabkan luka-luka yang di deritanya yang dipukul pelaku HS menggunakan batu yang berada di dalam karung," jelas Kapolres Siak AKBP Doddy F Sanjaya melalui Paur Humas Polres Siak Bripka Dede Prayoga.
Kejadian berawal saat MT menemui korban EG yang sedang bekerja memanen kelapa sawit di areal kebun kelapa sawit Kampung Bukit Agung Sp 5 Kecamatan Kerinci Kanan untuk memberitahukan kepada korban bahwa suaminya, pelaku HS, sedang mencarinya.
"Pelaku diduga tidak senang setelah mengetahui adanya isi pesan SMS antara istrinya MT dengan korban. Maka MT memberi tahu bahwa suaminya sedang mencarinya," jelas Dede.
Tidak beberapa lama, pelaku datang mengejar dan memukul korban dengan menggunakan batu yang dibungkus dalam karung tepat ke arah kepala korban sehingga korban terjatuh ke tanah. Melihat kejadian tersebut MT yang masih berada di lokasi kejadian mencoba melerai dengan cara menghalangi korban dengan badannya, sehingga mengenai punggungnya sendiri.
MT berlari meninggalkan korban dan pelaku untuk meminta bantuan kepada warga lainnya yang berada tidak jauh dari sekitar tempat kejadian. Para saksi saat menemukan korban dengan kondisi yang sudah tergeletak berlumuran darah, luka bagian mulut dan kepala. Kemudian mereka menyampaikan ke warga lainnya.
Warga kemudian melaporkan ke pihak kepolisian setempat. Korban dibawa ke RSUD Selasih yang berada di Kabupaten Pelalawan dan pihak rumah sakit menyatakan korban telah meninggal dunia.
Laporan: Wiwik Wirdaningsih (Siak)
Editor: Hary B Koriun