DURI (RIAUPOS.CO) - Tindak kriminal pengedaran dan penyalahgunaan narkoba di Kecamatan Mandau dan kawasan sekitarnya kini disinyalir sudah sampai ke tahap sangat mencemaskan.
Hal itu dikatakan pemuka masyarakat Mandau Irwan Mawardi SH kepada Riau Pos di Duri, Rabu (13/3).
Menurutnya, dugaan itu didukung oleh fakta bahwa mayoritas penghuni Lapas Bengkalis kini didominasi oleh napi kasus narkoba. Sebagian besarnya merupakan warga Duri dan kawasan sekitarnya.
“Itu menandakan bahwa narkoba merupakan ancaman yang sangat serius. Tidak hanya bagi Kota Duri dan kawasan sekitarnya tapi juga untuk bangsa Indonesia secara umum,” kata Irwan.
Meski ancaman narkoba sudah sangat serius dan Indonesia sudah dinyatakan sebagai darurat Narkoba, menurut Irwan Mawardi, hingga kini tindakan pemerintah dinilai masih setengah hati. Berbagai pihak terkait di negara ini pun belum seiya-sekata untuk betul-betul menabuh genderang perang terhadap narkoba.
Sampai saat ini, lanjutnya, pemerintah melalui institusi terkait masih lebih mengedepankan usaha penindakan dari pada upaya pencegahan. Sementara upaya penindakan itu ternyata belum mampu mencegah masuk dan beredarnya narkoba di negeri ini.
“Yang paling penting adalah tindakan preventif. Tidak mau hanya sekadar penindakan saja lagi. Sebab bisa jadi (narkoba, red) yang masuk lebih besar dari yang berhasil ditindak,” imbuhnya.
Kecurigaan Irwan bukan tanpa alasan. Apalagi negara ini sangat luas. Banyak pantai dengan ratusan ‘‘pelabuhan tikus’’. Ironisnya, ratusan pelabuhan tikus itu hanya diawasi oleh beberapa orang saja.
Karena itu, Irwan menyarankan, untuk penanggulangan narkoba di masa datang, pemerintah harus berani menambah anggaran dan personal yang profesional untuk institusi seperti BNN, polisi, dan penegak hukum lainnya.
“Jika pemerintah tetap setengah hati, kerugian moral yang akan dialami anak bangsa ini tidaklah sedikit. Apalagi setiap hari di negara ini, 50 orang mati gara-gara narkoba. Remaja ber-IQ 120 kalau sudah kecanduan narkoba, IQ-nya bisa tinggal 60. Akan lahirlah generasi bodoh yang hanya menjadi beban negara saja. Kalau itu yang terjadi, bisa jadi masa depan bangsa ini akan hancur. Inilah yang sangat kita takutkan,” pungkasnya.(sda)