JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Zulkifli alias Zul, vokalis grup band Zivilia, ditangkap Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Jumat (1/3) lalu. Selain mengonsumsi narkoba, Zul ternyata menjadi bagian dari jaringan narkoba yang disinyalir besar.
Ketika dihadirkan Polda Metro Jaya, Jumat (8/3) kemarin, Zul terus menunduk. Dia tidak banyak bicara. Saat diminta berbicara oleh polisi, Zul mengutarakan penyesalannya. “Saya menyesal, ini jalan hidup saya,” ungkap pelantun sekaligus pencipta lagu ‘‘Aishiteru’’ itu. Setelah itu, dia digiring anggota Ditresnarkoba Polda Metro Jaya untuk kembali ke tahanan.
Zul tidak sendirian. Ada delapan orang lain yang ditangkap dalam kurun waktu sepekan belakangan. Penangkapan jaringan ini dimulai ketika polisi mendapat laporan dari masyarakat tentang penyalahgunaan narkotika di Hotel Harris, kamar 1030, di Jalan Boulevard Kelapa Gading Blok M, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Kamis (28/2) yang lalu.
Saat penggerebekan, polisi hanya mendapati 0,5 gram sabu-sabu dan uang Rp308 juta. Uang tersebut diketahui merupakan hasil transaksi tersangka MB alias Dimas (25), RSH (29) dan MRM (25). “Setelah penangkapan di lokasi pertama ini, kami menggali informasi dan bergerak ke lokasi berikutnya,” terang Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy.
Dari keterangan tersangka yang diamankan di lokasi pertama, polisi mendapat informasi tentang keberadaan tersangka lain di Apartemen Gading River View City Home, Kawasan MOI Tower. Di sana polisi menangkap empat orang, salah satunya Zul. “Di lokasi kedua kami mengamankan sabu-sabu seberat 9,5 kilogram serta 24 ribu butir ekstasi,” kata Gatot.
Selanjutnya, polisi bergerak ke lokasi ke tiga dan ke empat di daerah Palembang. “Di kedua lokasi tersebut kami berhasil mengamankan 41,096 kg sabu dan 30 ribu butir ekstasi,” ucap dia. Kini polisi mengejar bandar tertinggi dari jaringan tersebut.
Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombespol Suwondo Nainggolan menjelaskan, Zul ditangkap ketika sedang mem-packing sabu-sabu.
Kepada polisi, Zul mengaku baru dua kali ikut dalam jaringan narkoba tersebut. “Dia ikut karena alasan ekonomi dan utang budi kepada salah satu bandar di atas dia yang bernama Rian,” terang Suwondo.
Kemungkinan besar, kata Suwondo, Zul merupakan bagian jaringan narkoba sindikat internasional. “Jika dilihat dari packing sabu-sabu milik jaringan ini, mereka merupakan jaringan luar negeri,” katanya.(bry/oni/jpg)