PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sampai sekarang ruang media sosial menjadi ruang alternatif untuk berbagi ide gambar. Perkembangan seni visual di media sosial juga kian hari kian menggeliat, tak terkecuali di Pekanbaru. Hal itu tak terlepas dari ide dan gagasan dalam sebuah karya seni visual yang mudah dipahami penikmat karya.
Pada Jumat (27/4) malam digelar diskusi bertajuk "Mengolah ’Ide Sampah’ Menjadi Gambar Berfaedah". Diskusi ini diadakan oleh komunitas Sindikat Kartunis Riau (Sikari), Komik Riau dan Doodle Art Pekanbaru dengan narasumber dari Sikari Eko Faizin.
Bertempat di Kedai Kopikirapa Sukajadi Pekanbaru, membahas tentang ide ringan dan sederhana membuat gambar yang bisa mudah dipahami orang. Menurut Eko, ide adalah hal penting, lebih penting dari style gambar. "Ide bisa dimulai dari hal yang ada di sekitar kita dan dilakukan sehari-hari," tuturnya kepada Riau Pos.
Cara mencari ide antara lain, membaca, berdiskusi dan melakukan hal-hal yang disukai. "Menyendiri juga bisa mendatangkan ide," terusnya.
Eko menambahkan, banyak yang terpaku dengan menggarap ide-ide imajinasi yang susah bahkan terlalu memikirkan hasil gambar. Sehingga untuk divisualkan agak kesulitan juga. "Ide yang simpel juga memudahkan menggambar dan memudahkan orang menikmati gambarnya," jelasnya.
Chandra dari Doodle Art Pekanbaru mengatakan selama ini menganggap tampilan gambar lebih penting, daripada ide gambar. "Iya sih, tampilan gambar atau style akan menemukan bentuknya seiring berjalannya waktu," terang Chandra.
Begitu juga Ihsan dari Komik Riau, berpendapat karya di media sosial harus bisa dinikmati atau dipahami dalam sekali lihat.
Selain membahas ide gambar juga membahas bagaimana cara aman dan menyebarkan pengaruh positif dalam mengunggah karya di media sosial. Serta mendapatkan penghasilan dari hobi menggambar di media sosial. (qom)