SINERGI BANGUN PERADABAN (SIGAP)

Berdakwah dan Antar Langsung Bantuan untuk Masyarakat Pedalaman

Komunitas | Minggu, 23 Juli 2023 - 16:27 WIB

Berdakwah dan Antar Langsung Bantuan untuk Masyarakat Pedalaman
Tim Sigap dan Cinta Masjid saat menyalurkan zakat ke desa pedalaman di Kampar Kiri Hulu, belum lama ini. (ISTIMEWA)

RIAUPOS.CO - Ada banyak cara dilakukan untuk berdakwah. Salah satunya ialah dengan turun langsung ke perkampungan pedalaman yang sulit dijangkau kendaraan umum. Hal inilah yang kerap dilakukan Sinergi Bangun Peradaban (Sigap). Bersama Komunitas Cinta Masjid, Sigap datang ke ceruk-ceruk kampung. Menerobos hutan. Menyeberangi sungai. Hanya untuk misi kemanusiaan.

Koordinator Lapangan Sigap Muhammad Ihsan mengatakan bahwa pihaknya dalam beberapa momentum kerap datang ke kampung-kampung pedalaman untuk membawa bantuan logistik sembako. Ia kemudian bercerita pengalaman pada momentum Idul Adha beberapa waktu lalu. Saat itu, tanggal 28 Juni 2023 pihaknya mendatangi Desa Pangkal Kapas, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar.


“Saat itu hari sudah gelap dan mulai hujan, sekitar pukul 18.15 WIB. Tim ekspedisi dakwah pedalaman sudah berada tepat di posisi perbatasan Sumbar dan Riau, Desa Buluh Kasok, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota,” sebut Ihsan mengawali cerita.

Di sana, tim berunding dulu apakah akan melanjutkan perjalanan atau menginap terlebih dahulu sembari menunggu hujan reda. Akhirnya, diputuskan tetap melanjutkan perjalanan menembus belantara hutan Rimbang Baling dalam kegelapan malam disertai derasnya hujan. Saat itu, sambung Ihsan, skespedisi menggunakan 6 unit motor. 3 unit membawa tim dan selebihnya membawa logistik bantuan.

“Prediksi kondisi medan jalan terbukti, yaitu licin, berlumpur, dingin, gelap dan berkali-kali terjatuh saat berkendaraan atau saat berjalan kaki. Adrenalin terus dipacu, jantung berdetak lebih cepat karena posisi berada di tengah hutan belantara kawasan Bukit Barisan, Sumatra yang masih ada hewan harimau dan beruang.

Ditambah tantangan saat menyeberang 2 sungai menggunakan rakit, air pasang dan arus sungai deras disertai hujan,” ungkapnya.

Semangat juang dengan keikhlasan untuk sampainya sebuah amanah menjadi bekal kuat selama 4 jam perjalanan. Akhirnya, tim selamat tiba di Desa Pangkalan Kapas sekitar pukul 22.30 WIB. Mereka disambut warga kampung. Sementara itu tim 2, sehari sebelumnya telah berangkat menuju lokasi dengan berjalan kaki menuntun hewan kurban. Mereka berangkat pukul 7.00 WIB dan sampai di kampung pukul 16.00 WIB (9 jam berjalan kaki).

Masih diceritakan Ihsan, keesokan harinya, tim bersama perangkat desa dan warga kampung sudah bersiap menyelenggarakan pemotongan hewan qurban. Hewan kurban ada 21 ekor kambing dan 3 ekor kerbau disalurkan untuk warga terisolir di 4 desa Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Riau. Di antaranya Desa Pangkalan Kapas, Lubuk Bigau, Tanjung Permai dan Kebun Tinggi.

“Alhamdulillah warga sangat senang menerima berkahnya daging kurban yang telah lama mereka harapkan. Merekapun mendoakan para muhsinin dan wakifin yang telah berqurban dan memberi bantuan di kampung mereka. Amanah bantuan wakaf Al-Qur’an, buku Iqro, zakat 100 persen, baju layak pakai dan paket sembako pun telah disalurkan kepada mustahik (yang berhak menerima, red) di lokasi tersebut,” paparnya.

Tuntas sudah amanah penyaluran hewan qurban dan bantuan untuk warga pedalaman, tim bergerak pulang. Setelah menempuh perjalanan hampir 10 jam, akhirnya tiba  dengan selamat di Kota Pekanbaru malam harinya. ”Alhamdulillah, seluruh rangkaian kegiatan ‘Antar Qurban ke Pedalaman Berjalan Kaki’ bertajuk berbagi kebahagiaan kurban untuk pedalaman telah ditunaikan dengan baik dan lancar. Bersyukur kepada Allah Swt seluruh tim personel selamat, sehat dan tetap solid,” imbuhnya.(hbk)

Laporan AFIAT ANANDA, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook