(RIAUPOS.CO) AKSI Komunitas Turun Tangan merupakan komunitas yang digagas oleh Anies Baswedan pada tahun 2013. Saat itu, komunitas ini baru terbentuk di beberapa daerah di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, termasuk Pekanbaru. 5 Desember 2013 merupakan awal terbentuknya komunitas Turun Tangan di Pekanbaru.
Komunitas Turun Tangan merupakan salah satu komunitas yang terbuka untuk umum. Komunitas ini berisikan relawan yang senantiasa melakukan hal-hal baik. Relawan tersebut melakukan sesuatu hal di segala aspek (pendidikan, ekonomi, politik, sosial budaya) tanpa mengharapkan imbalan. Komunitas inipun memiliki jargon “Pejuang Bukan? Hadapi”. Beragam aksi positif telah ditularkan dari komunitas ini.
“Kejahatan merajalela bukan karena banyaknya orang jahat tapi karena orang baik yang memilih diam dan mendiamkan. Maka dari itu, kita hadir untuk mengajak masyarakat, khusunya pemuda untuk melakukan hal positif demi kemajuan bangsa,” ungkap Atika Windi Astuti selaku Koordinator Relawan Turun Tangan Pekanbaru.
Saat ini, komunitas Turun Tangan Pekanbaru sudah memiliki kerjasama profesional dengan SMAN 1 Pekanbaru melalui Himpunan Karya Anak Terdidik (Hikayat) yang berada di SMAN 1 Pekanbaru. Tujuan dari kerjasama ini adalah untuk mempertahankan kontinuitas komunitas Turun Tangan Pekanbaru, sehingga orang-orang baik bisa terus berbuat positif walau memiliki pemikiran yang berbeda-beda.
Selain itu, komunitas Turun Tangan Pekanbaru pernah mengadakan “Peringatan Hari Anti Korupsi” yang dilaksanakan bersama dengan banyak komunitas di Pekanbaru, seperti Akademi Berbagi, Komunitas Pena Terbang dan komunitas lainnya.
Selain aktif di Riau, komunitas Turun Tangan Pekanbaru juga aktif dalam mengikuti acara nasional. Pada awal 2018, komunitas Turun Tangan Pekanbaru mengirimkan delegasinya untuk mengikuti Gathering Nasional Turun Tangan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pada acara ini, terkumpullah delegasi-delegasi dari 28 daerah yang memiliki komunitas Turun Tangan di seluruh Indonesia.
Komunitas Turun Tangan Pekanbaru memiliki sekretariat di Jl Gajus No 4, Sukajadi, Pekanbaru. Saat ini komunitas ini dibina oleh Syafril Rifa’i dan Yulhaida Badar. Untuk tahun 2018 ini, jumlah keanggotan komunitas Turun Tangan sudah sekitar 30 orang dengan 4 koordinator. Yakni Irhamni SH MH selaku Koordinator Umum, Atika Windi Astuti selaku Koordinator Relawan, Ariandi Zulkarnain SIP selaku Koordinator Pusat Daerah dan Ranuh Wijaya Putra SIP sebagai Koordinator Program.
“Kalau misalnya sesuatu itu rusak, jangan mengutuk kegelapan, yang perlu kita lakukan adalah menyalakan lilin sebagai cahaya. Teruslah berbuat baik walaupun kita belum baik sepenuhnya. Dengan seperti itu semoga nantinya kumpulan orang baik lebih banyak daripada kumpulan orang jahat,” ujar Irhamni SH MH selaku Koordinator Umum Turun Tangan Pekanbaru.(d-rio)