(RIAUPOS.CO) -- Foto perempuan dengan wajah babak belur marak tersebar di aplikasi percakapan beberapa hari terakhir. Foto itu diberi keterangan bahwa sang perempuan dihajar suaminya karena meminta uang untuk membeli susu. Salah seorang pembaca mengirim unggahan itu ke redaksi Jawa Pos (JPG) dan menanyakan apakah benar penganiayaan itu terjadi di Indonesia.
Foto perempuan babak belur tersebut berasal dari unggahan netizen di Facebook. Lima foto tampak disusun membentuk sebuah kolase dengan narasi singkat di atasnya. Selain perempuan dengan wajah terluka, ada foto wajah seorang pria. "Meminta uang pada suami untuk membeli susu malah jadi korban penganiayaan. Ingat, istrimu adalah jembatan surgamu. Janganlah sekali kali bermain tangan. Ya Allah semoga suaminya dapat hidayah dan balasan setimpal. Akmin," begitu narasinya.
Saat ditelusuri melalui pencarian di Facebook, yang ditemukan hanya foto sang perempuan. Diunggah akun Dahri Amrullah pada Oktober 2019. Sayangnya, unggahan itu tidak disertai informasi lokasi kejadian penganiayaan. Penelusuran menggunakan situs padanan gambar prepostseo.com mengarahkan Jawa Pos ke portal berita bahasa Mandarin chinapress.com.my. Berita yang terbit pada 19 April 2019 itu menyebut kasus penganiayaan itu terjadi di Thailand. Disebutkan bahwa seorang perempuan Thailand dipukuli suaminya setelah melahirkan. Perempuan itu berasal dari Provinsi Roi Et, Thailand.
China Press menyebutkan bahwa perempuan tersebut melapor kepada polisi setempat kalau dipukuli suaminya yang mabuk meski di rumah itu ada ibu mertuanya. Anda bisa mengunjungi berita tersebut di link pendek: bit.ly/Karena Mabuk.
F A K T A
Perempuan dengan wajah babak belur dalam kolase foto yang menyebar di aplikasi percakapan bernama Ladda Promsuban. Warga Thailand itu dianiaya suaminya yang sedang mabuk.(yud/han/jpg)