(RIAUPOS.CO) -- Muslim dunia mengutuk keras pembakaran Alquran yang dilakukan kelompok anti-Islam dalam sebuah aksi demo di Kristiansand, Norwegia, pada 16 November lalu. Momen itu ternyata digunakan pembuat hoax untuk menambah kebencian umat Islam kepada pemerintah Norwegia. Mereka menyebar kabar bahwa polisi negara itu mengerahkan anjing untuk menyerang seorang imam yang sedang membaca Alquran di sebuah masjid.
Informasi tersebut dilengkapi rekaman CCTV tentang empat polisi bersama seekor anjing yang melumpuhkan seseorang di dalam masjid. "NORWEGIA. Pemerintah Norwegia mulai membuat ulah. Saat Imam sedang membaca Alqur'an tiba-tiba Empat polisi masuk dengan melepaskan Anjing dan menyerang Imam Masjid," begitu keterangan yang melengkapi rekaman video tersebut.
Jawa Pos (JPG) menemukan kabar itu disebar akun Facebook Laroyyhatta Ba'dal Yauwm pada 5 Desember 2019. Unggahan tersebut kemudian disebar ulang oleh akun Firman de Ballontank sehari setelahnya. Video serupa beredar di YouTube. Diunggah kanal calon sarjana muda pada 5 Desember 2019 dengan judul Polisi Norwegia mengotori masjid dengan anjing.
Berdasar penelusuran dengan menggunakan YouTube DataViewer, rekaman yang menunjukkan empat polisi di dalam masjid itu sebenarnya terjadi di Belanda. Kanal YouTube Action Nerd mengunggah video serupa pada 5 Oktober 2019. Judulnya berbunyi Four cops and a dog vs dangerous man in Rotterdam mosque.
Keterangan kanal tersebut juga menyertakan penjelasan dari aparat kepolisian. Mereka menceritakan bahwa tindakan aparat memasuki masjid dengan membawa seekor anjing itu atas dasar persetujuan dewan masjid. "Berdasar konsultasi dengan dewan masjid, kami memasuki masjid dengan anjing penjaga dan mampu mengalahkan pria itu," begitu keterangannya. Anda dapat melihatnya di bit.ly/MasjidDiRotterdam.
Video serupa diunggah portal berita telegraaf.nl dengan judul Agenten met politiehond overmeesteren man in moskee. Berita yang terbit pada 4 Oktober 2019 itu menjelaskan bahwa video yang beredar di internet tersebut terjadi di Masjid Essalam, Rotterdam Selatan.
FAKTA
Video yang disebar ulang oleh akun Facebook Firman de Ballontank itu terjadi di Masjid Essalam Rotterdam, Belanda, pada 17 September 2019, bukan di Norwegia.(jpg)