BANGKINANG (RIAUPOS.CO) - Masih ingat keracunan massal yang menimpa masyarakat Kecamatan Kampar belum lama ini? Ternyata sampel makanan yang diserahkan Dinas Kesehatan (Diskes) ke labor itu mengandung bakteri Escherichia Coli.
Bakteri yang biasa disebutkan sebagai E Coli ini tidak berbahaya, namun pada jenis tertentu bisa menyebabkan keracunan pada manusia.
Kepala Diskes Kampar Nurbit menyebutkan, bakteri E Coli ini positifi ditemukan usai hasil uji labor terhadap 23 sampel makanan yang diambil dari rumah penyelenggara pesta di Desa Koto Perambahan tersebut. Sayangnya, Nurbit menyebutkan, dalam kasus keracunan luar biasa dengan korban lebih dari 100 warga itu, sulit untuk disimpulkan asalnya dari makanan jenis apa.
‘’Hasil uji sampel itu mengerucutkan hipotesis bahwa kandungan bakteri itu hampir dapat dipastikan bersumber dari air. Tapi sumber air yang digunakan pada pesta itu bukan satu tempat saja,’’ sebut Nurbit.
Atas hipotesis tersebut, akhirnya Diskes memutuskan untuk melakukan penyelidikan di setiap sumber air yang mungkin digunakan untuk acara pesta tersebut. Menurutnya, sampel air yang sudah diambil akhir pekan kemarin itu nanti akan diperiksa di Laboratorium Kualitas Air untuk mengetahui kandungan bakteri E Coli dalam tiap sampel.
‘’Sampel air kita ambil dari sekitar 50 sumber air. Termasuk mata air. Hasil uji laboratorium, diperkirakan keluar pada Senin (hari ini, red),’’ sebut Nurbit. Keputusan untuk mengambil sampel 50 sumber air ini sendiri setelah melalui serangkaian penyelidikan.
Diketahui bahwa sumber air yang digunakan saat pesta tersebut, baik untuk minum, memasak, termasuk yang berasal dari es batu untuk es tebak yang sebelumnya diduga jadi sumber racun, berasal dari sumber yang berbeda-beda. (izl)
(Laporan HENDRAWAN, Bangkinang)