DURI (RIAUPOS.CO) - Kasus DBD di Mandau cenderung meningkat. Hingga pekan ke empat Januari 2016 saja, setidaknya sudah tercatat sebanyak 62 kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kecamatan Mandau. Hal itu dikatakan Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Kecamatan Mandau, Hj Betti Sanusi SKM.
Menurut Hj Betty, penderita DBD tersebut didominasi anak-anak dibawah usia sepuluh tahun. Malah salah satu dari penderita yang mukim di Kelurahan Duri Barat akhirnya meninggal dunia. Terkait hal itu, katanya lagi, Puskesmas setempat langsung melakukan berbagai tindakan yang diperlukan. Antara lain penyelidikan epidemiologi (PE) dan fogging.
Pihaknya juga menggencarkan penyuluhan tentang bahaya dan upaya penanggulangan berjangkitnya wabah DBD di berbagai kesempatan. Menurut Betty, peran serta masyarakat dan berbagai pihak terkait sangat diperlukan dalam upaya mencegah merebaknya DBD.
“Fogging bukanlah cara yang paling ampuh mencegah DBD. Itu hanya untuk membunuh nyamuk Aedes. Telur dan jentiknya tidak. Yang paling diperlukan adalah kesadaran semua pihak untuk mencegah berbiaknya jentik nyamuk Aedes lewat kegiatan 3M Plus,” pungkasnya.(sda)