JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Mitos-mitos seringkali dijadikan tameng atas ketidaktahuan dan fenomena-fenomena yang di luar pengetahuan manusia. Salah satu mitos itu adalah istilah "sunat jin".
Suatu mitos yang diciptakan untuk menjelaskan ketidakpahaman terhadap fenomena penis anak yang tiba-tiba seolah sudah disunat, padahal belum pernah dilakukan sama sekali.
Seiring berjalannya waktu, dengan kemajuan ilmu pengetahuan, akhirnya fenomena penis yang bentuknya seolah seperti sudah disunat padahal belum itu terungkap dan merupakan bagian dari kelainan.
Spesialis bedah urologi RSUD Dr Soegiri Lamongan, dr. Budi Hemawan, menyebutkan, fenomena "sunat jin" itu sebetulnya adalah kelainan yang dalam dunia medis disebut dengan parafimosis dan ada juga kelainan hipospadia.
"Jadi sebenarnya ada penyakit utama yang itu disalahartikan di masyarakat sebagai sunat jin. Yang pertama parafimosia dan kedua adalah hipospadia," kata dr. Budi kepada wartawan, Senin (25/9).
Ia menerangkan, parafimosis adalah kelainan yang terjadi akibat manipulasi dari kulup penis. Bagi tiap laki-laki yang belum disunat, kulup penis pasti ada sebagai bagian kulit yang menutupi ujung penis.
"Itu terekstraksi, ditarik ke arah atas. Penis itu kan ada semacam garis gitu berupa garis melingkar di ujung dari kepala penis, nah itu ketika melewati leher dari kepala penis, itu tidak bisa dikembalikan ke arah depan seakan-akan seperti sudah sunat, padahal itu adalah kondisi yang berbahaya," jelas dr. Budi.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Lamongan itu menyatakan, bahwa parafimosis merupakan kondisi kegawatdaruratan. Sehingga, ketika penis anak tiba-tiba terlihat seolah sudah disunat, maka perlu segera dilakukan penindakan dan bukannya dianggap sudah disunat jin.
"Kalau masih awal kita bisa kembalikan ke arah normal. Rapi karena ada kesalahpahaman dianggap udah disunat oleh jin, hingga tidak memerlukan tindakan segera, itu yang membahayakan," tegasnya.
"Kalau dibiarkan ini lama-lama jadi bengkak. Dan kalau sudah bengkak, kalau dibiarkan semakin lama akan menyebabkan kerusakan pada penis tersebut," imbuh dr. Budi.
Adapun penyebab terangkatnya kulup penis itu sehingga terlihat seolah sudah disunat, ia mengatakan bisa saja karena anak-anak yang iseng bermain dengan penisnya.
"Anak-anak kecil bermain dengan penisnya, main-main dengan temannya secara tidak sengaja ia membawa ujung kulupnya itu ke arah belakang sampai kemudian tidak bisa kembali. Itu yang kita sebut parafimosis," tegasnya.
Sementara itu, kelainan lain yang juga suka dianggap sebagai fenomena disunat jin, kata dr. Budi adalah hipospadia. Ia adalah kelainan bawaan yang biasanya terjadi pada bayi baru lahir.
"Biasanya kelahirannya di dukun. Sehingga menganggap ketika dia lahir ada kelainan bawaan disebut dengan hipospadia disebutnya oh ini sudah disunat jin ketika di dalam rahimnya. Pernyatan itu perlu diluruskan," ucapnya.
Ia menerangkan, hipospadia adalah kelainan bawaan yang terjadi akibat kegagalan dari tumbuh kembang yang ditandai dengan penis yang bengkok, muara saluran kencing yang tidak di ujung tapi di bawah, dan kulup yang menggumpal di arah punggung penis.
"Sehingga secara penampakan itu seperti sudah disunat," terangnya. "Kalau hipospadia ini sebenarnya tidak membahayakan akan tetapi keluarga harus aware bahwa ini suatu kelainan," tandas dr. Budi.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman