PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pekanbaru kembali mengadakan kegiatan bakti sosial (baksos) dengan menggandeng Komando Distrik Militer (Kodim) 0301/Pekanbaru akan melaksanakan khitanan massal, Ahad (17/12/2023) besok.
Sabtu (16/12/2023), Ketua IDI Pekanbaru Dr dr Tb Odih SPBA Sub SP DA (K) CMC MKM Fisqua kepada Riaupos.co menjelaskan, baksos khitanan massal tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 IDI dan Hari Juang TNI-AD yang berlokasi di Kodim 0301/Pekanbaru Jalan Achmad Yani, Kecamatan Sukajadi. Di mana saat ini terdapat 276 anak yang akan mengikuti khitan massal berasal dari Kota Pekanbaru, Siak, dan daerah lainya di Riau.
"Sejak dibuka 10 hari lalu, sudah ada 276 anak yang akan mengikuti khitanan massal dari target 250 anak," katanya.
Untuk mensuksekan baksos, lanjutnya, diturunkan hampir 100 pengurus anggota IDI. Terdiri dari dokter umum dan berbagai dokter spesialis dengan 25 bed tindakan.
"Khitanan massal merupakan bukti IDI Pekanbaru siap berkolaborasi dengan forkopimda maupun dengan perusahaan dan organisasi lainnya. Sebelumnya IDI Pekanbaru berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dengan meluncurkan kelurahan binaan," jelasnya.
Selain itu, Dr dr Tb Odih juga menjelaskan dalam proses kegiatan baksos kali ini, merupakan sumbangan dari para anggota IDI Pekanbaru yang menyisihkan sedikit rezekinya, beberapa rumah sakit (RS) dan beberapa bank di Pekanbaru.
"Kegiatan ini adalah salah satu bagian dari fungsi dokter dalam pengabdian kepada masyarakat. Dan IDI Pekanbaru tidak hanya melakukan kegiatan internal semata, tapi juga ikut membantu masyarakat sekitar," ucapnya
Ketua Panitia Khitanan Massal, dr Agung Pamungkas mengatakan, dalam proses pengerjaan khitan massal kali ini, pihaknya akan menggunakan metode manual dan laser untuk anak-anak yang akan dikhitan. Namun sebelum itu, para peserta akan dilakukan pengecekan kesehatan dan observasi setelah selesai dilakukan khitan.
"Jadi anak-anak itu akan kami lakukan screening untuk menentukan apakah anak bisa dikhitan atau tidak. Kemudian baru tindakan dan observasi. Anak yang dikhitan juga diberi bingkisan berupa kain sarung, peci, celana khitan dan makanan yang akan diberikan oleh Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Kota Pekanbaru," tuturnya.
Laporan: Prapti Dwi Lestari
Editor: Edwar Yaman