Kanker Payudara Bisa Serang Pria, Kenali Cara Hindari dan Penanganannya

Kesehatan | Rabu, 25 Oktober 2023 - 08:15 WIB

Kanker Payudara Bisa Serang Pria, Kenali Cara Hindari dan Penanganannya
Ilustrasi simbol kampanye kanker payudara. (INTERNET)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kementerian Kesehatan mencatat kasus kanker payudara menduduki peringkat pertama dalam jumlah kasus kanker di Indonesia serta menjadi penyebab kematian terbesar akibat kanker. Yang tak banyak diketahui orang, kanker payudara tak hanya menyerang perempuan, tetapi juga pria.

Hal itu diungkapkan dokter Spesialis Radiologi Bethsaida Hospital dr Rahmi Alfiah Nur Alam Sp RAD(K). Ia mengatakan, kanker payudara bisa menyerang pria walaupun secara persentase lebih banyak menyerang wanita.


"Tapi tidak menutup kemungkinan pria juga bisa mengidap kanker payudara," katanya dalam Seminar Kesehatan Publik bertajuk "Pahami, Sadari, Tangani: Deteksi Dini, Kunci Kesembuhan Kanker Payudara", Selasa (24/10/2023).

Oleh karena itu, dr Rahmi mengatakan bahwa pemeriksaan rutin wajib dilakukan untuk mendeteksi lebih awal kanker payudara. Caranya adalah dengan dua metode, yakni dengan teknik perabaan dan dengan bercermin.

"Jika merasa ada yang berbeda pada payudara, periksakan melalui pemeriksaan medis yaitu mammografi dan USG Mammae," jelasnya.

Di sisi lain, dokter Spesialis Bedah Bethsaida Hospital dr Clement Dewanto, SpB mengatakan, penanganan yang tepat juga penting dalam mendukung kesembuhan seseorang yang terdiagnosa kanker payudara.

 

Adapun faktor kanker payudara, ia menyebut ada yang bisa dicegah, ada juga yang tidak seperti kanker payudara karena faktor genetik atau turunan.

"Namun, kita bisa mengurangi risikonya dengan mengatur pola hidup yang sehat," ucapnya.

"Jika sudah terdiagnosa, penanganan kanker payudara harus dilakukan dengan tepat sesuai dengan kondisi masing-masing pasien berdasarkan diagnosa penunjang medis," sambung dr Clement.

Tahapannya sendiri mulai dari terapi sampai pada menjalani prosedur operasi pengangkatan payudara. Semua itu, katanya, tergantung tingkat keparahan dan jenis tumor yang dialami pasien.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook