KAMPAR (RIAUPOS.CO) - Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kampar melakukan intensifikasi pencegahan peredaran narkoba. Berbagai acara dan kesempatan dilakukan.
Terbaru, BNK Kampar yang baru ganti kepengurusan menggelar sosialiasi terbuka ke masyarakat Kota Bangkinang dengan memanfaatkan Car Free Day (CFD) di Jalan Ahmad Yani. Kegiatan dihadiri ratusan warga kota yang tumpah ruah di lokasi CFD.
BNK Kampar memang cerdik menarik perhatian, hingga sosialisasi ini jauh dari kesan retorika. Tapi di sana, organisasi besutan Catur Sugeng ini juga menghadirkan sejumlah kegiatan mini di dalamnya. Mulai dari senam sehat bersama, donor darah, hingga menjalankan Program Kampar Bersinar.
Pada kesempatan itu juga digelar lomba mewarnai untuk anak-anak TK se-Bangkinang Kota. Mereka yang dianggap sukses memberikan pemahaman atau sosialisasi narkoba juga diberi penghargaan.
‘’Kepada masarakat diingatkan bahwa tidak ada satupun untungnya memakai narkoba. Untuk itu jauhi narkoba dari dari keluarga kita. Narkoba akan menghancurkan masa depan anak bangsa. Maka ke depan, berbagai sosialisasi untuk pencegahan narkoba akan terus dilakukan BNK Kampar, baik sasaran masyarakat maupun sasaran utama para pelajar mulai tingkat SD sampai tingkat SMA,’’ sebut Catur.
Turut hadir pada kegiatan sosialisasi anti narkoba itu, Kapolres Kampar AKBP Andri Ananta Yudhistira, Sekretaris Daerah (Sekda) Kampar Yusri, tokoh agama Buya Makmur Talip dan tokoh masyarakat lainnya.
Buya Makmur Talip yang diminta ikut melakukan sosialisasi memberikan pemahaman tentang narkoba. Menurutnya, orang tua punya peran mendidik anak agar anak jauh dari narkoba. Salah satu cara termudah untuk menjauhi narkoba, kata Buya Makmur, adalah dengan mendekatkan diri kepada Allah.
‘’Banyak banyak hal awal yang perlu diperhatikan dalam menghindari Narkoba. Mulai dari hal awal menikah karena Allah, perbaiki pikiran ayah waktu bergaul, ajaklah anakmu salat lima waktu. Karena salat akan mencegah perbuatan keji dan mungkar termasuk narkoba,’’ terangnya.
Bila orang tua terjerumus narkoba itu sama saja ingin menyeret keluarga ke bahaya narkoba. Kalau anak yang mendekati narkoba, maka si anak juga dicap akan ikut menjerat ayah dan ibu mereka menuju bahaya narkoba. Maka kata Buya Makmur Talip, semua punya tanggung jawab dalam keluarga.
Tidak hanya seorang ayah, tapi juga istri dan bahkan anak. Karena jika anak terjerumus narkoba itu juga berarti nama keluarga juga ikut tercoreng.(adv)
