Penyakit Makula pada Mata Ancam Kebutaan, Ini Gejala dan Pencegahannya

Kesehatan | Selasa, 08 November 2022 - 05:00 WIB

Penyakit Makula pada Mata Ancam Kebutaan, Ini Gejala dan Pencegahannya
Ilustrasi sakit mata (ISTIMEWA)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Penyakit dan gangguan pada mata bukan hanya sekadar mata minus dan plus atau mata merah. Ternyata ada penyakit gangguan makula di saat seseorang tak mampu mengenali wajah seseorang atau tulisan. Bahkan, kerusakan pada makula bisa menyebabkan terjadinya kebutaan.

Apa itu makula? Berdasarkan keterangan resmi JEC Eye Hospital & Clinics, makula adalah bagian organ mata di belakang retina yang berperan dalam penglihatan sentral, penglihatan warna, serta penglihatan detail. Penyakit makula adalah gangguan yang melibatkan area makula berpotensi menimbulkan penurunan tajam penglihatan, dan menyebabkan penderitanya kesulitan melihat objek secara detail hingga kebutaan.


“Kurangnya informasi serta sumber daya pemeriksaan yang tidak mencukupi membuat penyakit yang melibatkan makula sebagai ancaman terhadap penglihatan masyarakat,” kata Dokter Spesialis Mata dr. Soefiandi Soedarman, SpM(K), dari JEC @ Menteng.

 

 

 

Gejalanya

Meski tidak langsung menyebabkan kebutaan total, penyakit makula bisa mengakibatkan penderitanya kesulitan menjalani aktivitas keseharian, seperti membaca bahkan mengenali wajah orang lain.

Tanpa diagnosis, penanganan dan perawatan dan tindakan yang tepat, kondisi penglihatan berpeluang memburuk. Beberapa penyakit makula lainnya meliputi sumbatan pembuluh darah retina, bengkak makula pada penderita diabetes, ablasio retina, peradangan mata, lubang di makula, dan lain-lain.

“Karenanya, dalam mengonfirmasi sebuah diagnosis penyakit makula, perlu alat diagnostik khusus,” ungkapnya.

 

Faktor Risiko dan Pencegahan

Penuaan adalah bagian yang tak terhindarkan dari siklus kehidupan. Proses penuaan akan memengaruhi fungsionalitas tubuh, termasuk mata sehingga mengakibatkan penyakit makula.

Namun, di samping penuaan, beberapa faktor risiko juga turut memperbesar peluang seseorang menderita gangguan pada makula yaitu menyandang minus tinggi, kebiasaan merokok, menderita hipertensi, stres fisik atau psikis secara terus menerus, menggunakan obat-obat tertentu (seperti steroid, chloroquin, dll), mengalami cedera mata, menyandang penyakit infeksi (seperti TB dan toksoplasma), terkena paparan sinar matahari berlebih.

“Padahal sebagian besar faktor risiko tersebut dapat dicegah atau dikontrol,” kata Dokter Spesialis Mata dr. Ferdiriva Hamzah, SpM(K) dari JEC Eye Hospitals & Clinics.

Artinya ‘pemeriksaan rutin’ menjadi kunci untuk menghindari risiko berbagai penyakit mata, termasuk kelainan makula. Apabila kondisi penyakit makula terdiagnosis lebih awal, sangat mungkin perkembangannya diperlambat sebelum memburuk dan menyebabkan kebutaan permanen.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook