Cegah Pikun Sedini Mungkin

Kesehatan | Jumat, 08 September 2017 - 14:45 WIB

Cegah Pikun Sedini Mungkin
dr Andre Lukas SpS

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - PENYAKIT kepikunan ditandai dengan hilangnya ingatan atau kesulitan seseorang untuk memperoleh informasi yang sudah tersimpan di dalam otak. Meskipun kepikunan adalah bagian umum dari penuaan, kondisi ini juga dapat berupa sebuah gejala penyakit atau efek samping dari konsumsi obat-obatan atau suatu tindakan.

Penyakit pikun atau lebih dikenal dengan sebutan istilah medis demensia merupakan serangkaian gejala, yaitu kehilangan memori, kesulitan berpikir dan pemecahan masalah bahkan bahasa. Demensia terjadi ketika otak mengalami kerusakan karena penyakit, seperti penyakit Alzheimer atau pun serangkaian stroke.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Ingatan dapat dipengaruhi oleh proses penuaan. Semakin tua seseorang, berbagai macam proses dan reaksi kimia terjadi pada beberapa organ vital, salah satunya adalah otak. Perubahan ini di sisi lain dapat mempengaruhi bagian pada otak yang bertanggung jawab dengan sistem saraf panca indera dan ingatan. Ini dapat menjelaskan bagaimana orang yang usianya lebih tua lebih sulit belajar hal yang baru atau mengingat informasi yang baru,’’ ujar Dokter Spesialis Saraf dr Andre Lukas SpS, Rabu (30/8).  

Penyakit demensia bisa dipengaruhi beberapa hal yakni gangguan neurologis degeneratif, seperti penyakit alzheimer, penyakit parkinson, penyakit huntington, dan beberapa jenis sklerosis multiple, gangguan pembuluh darah yang menyebabkan kematian beberapa sel otak dan menyebabkan demensia, cedera otak akibat kecelakaan kendaraan bermotor atau jatuh, infeksi sistem saraf pusat seperti meningitis, HIV, dan penyakit sapi gila, penyalahgunaan obat-obatan terlarang atau alkohol dalam waktu lama, depresi, beberapa jenis hidrosefalus yang dapat diakibatkan oleh kelainan perkembangan, infeksi, cedera, atau tumor otak.

Dr Andre juga memaparkan, ada beberapa jenis demensia yakni demensia kortikal dan demensia subkortikal, tergantung pada bagian otak yang terkena. Demensia kortikal terjadi akibat adanya gangguan pada korteks serebral, yaitu lapisan terluar dari otak yang berperanan penting dalam kemampuan berpikir, termasuk daya ingat dan berbahasa.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook